Jakarta, IDN Times - Peristiwa perempuan bercadar membawa pistol FN dan kitab suci yang mencoba menerobos Istana Negara disebut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD sebagai bukti bahwa radikalisme masih ada di Indonesia.
"Itu bukti bahwa radikalisme masih ada. Akarnya adalah ketidakmauan menerima kesepakatan hidup bernegara," kata Mahfud di Auditorium Universitas Jember, Jawa Timur, dikutip dari ANTARA, Jumat (28/10/2022).