Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD melakukan refleksi pada peringatan Hari Pahlawan pada 10 November. Ia mengatakan di masa penjajahan dulu, musuh yang dihadapi oleh para pahlawan jelas yakni pasukan kolonial. Mereka pun bisa diperangi menggunakan bambu runcing.
Namun, setelah 77 tahun RI merdeka, kini musuh yang dihadapi tidak jelas. "Karena banyak pejabat yang korup di sekitar kita sendiri. Mereka tak bisa ditumpas dengan bambu runcing tapi dengan penegakan hukum," demikian cuit Mahfud seperti dikutip dari akun Twitternya pada Kamis (10/11/2022).
Selain itu, kata Mahfud, meski para pejabat itu terungkap melakukan perbuatan rasuah tetapi mereka memiliki kekuasaan dan uang untuk mempermainkan hukum. Sehingga, sering kali masa hukuman yang dijalani lebih singkat.
Dalam cuitan yang sama, Mahfud mengaku heran dengan situasi saat ini karena justru banyak pejuang hukum yang dulu bergandengan dan ada di pihak rakyat kecil, tetapi tiba-tiba berbelok. "Mereka memilih untuk membela tersangka koruptor dan penjahat dengan alasan demi HAM dan keadilan. Di lapangan, mereka mencari menang bukan mencari kebenaran," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Warganet banyak yang menduga cuitan itu diduga ditujukan bagi mantan juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah. Sebab, kini ia memilih untuk menjadi kuasa hukum bagi istri Ferdy Sambo yaitu Putri Candrawathi. Putri kini duduk di kursi pesakitan karena menjadi terdakwa pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Lalu, apa yang dilakukan oleh pemerintah untuk memperbaiki upaya penegakan hukum di Tanah Air?