Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengatakan Indonesia mulai kewalahan menerima arus pengungsi etnis Rohingya dari Myanmar. Sejak November hingga awal Desember 2023, tercatat sudah ada 1.487 pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh. Mahfud memperkirakan jumlah pengungsi bisa saja bertambah.
"Penduduk setempat (di Aceh) menolak. Karena (jumlah pengungsi) selalu bertambah. Saya sedang mengundang rapat koordinasi pada Selasa ini. Sebenarnya, negara-negara lain sudah menutup (wilayah perbatasan laut), tetapi larinya (pengungsi etnis Rohingya) akhirnya ke Indonesia semua. Tetapi, jumlahnya terus bertambah," ujar Mahfud seperti dikutip dari keterangan video, Selasa (5/12/2023).
Mahfud menyebut Aceh dan Medan mengaku keberatan menampung pengungsi etnis Rohingya karena tidak lagi tersedia tempat dan ketiadaan biaya. Namun, di satu sisi, bila terus menolak pengungsi Rohingya, hal tersebut berbenturan dengan isu kemanusiaan.
"Padahal, Indonesia bukan termasuk pihak yang ikut menandatangani konvensi PBB tentang pengungsi itu. Kita bisa saja menolak mereka mentah-mentah (masuk Indonesia). Tapi, kita kan juga tetap punya rasa perikemanusiaan. Orang kan bisa saja mati di tengah laut, sementara, mereka ditolak di sana sini," tutur dia.
Atas dasar rasa perikemanusiaan itulah, pemerintah Indonesia sempat menampung pengungsi Rohingya.