Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Upacara pemakaman militer mengiringi prosesi pemindahan makam Letnan Muda Udara Dua (LMU II) Cornelius Willem, penerjuan payung pertama Indonesia, di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangkaraya
Upacara pemakaman militer mengiringi prosesi pemindahan makam Letnan Muda Udara Dua (LMU II) Cornelius Willem, penerjuan payung pertama Indonesia, di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangkaraya (dok. Dispenau)

Intinya sih...

  • Pasukan operasi penerjunan pertama pada 1947 LMU II Cornelius Willem merupakan pejuang yang berperan besar dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

  • Dikenang sebagai Hari Lahir Korps Pasukan Gerak Cepat Pada 25 Juli 1947, Gubernur Kalimantan Pangeran Mohamad Noor mengirim surat kepada Kepala Staf Angkatan Udara Komodor Udara S Suryadarma untuk meminta dukungan penerjunan 13 pasukan payung putra daerah.

  • Bentuk penghormatan atas jasa pejuang yang jadi cikal bakal lahirnya Korpasgat Sementara dalam pidatonya, Komandan Lanud Iskandar Letkol Pnb Nugroho Tri Widyanto menegaskan, pemind

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Upacara pemakaman militer mengiringi prosesi pemindahan makam Letnan Muda Udara Dua (LMU II) Cornelius Willem, penerjun payung pertama Indonesia, di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangkaraya.

Dalam proses ini, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo bertindak selaku Inspektur Upacara.

1. Pasukan operasi penerjunan pertama pada 1947

Upacara pemakaman militer mengiringi prosesi pemindahan makam Letnan Muda Udara Dua (LMU II) Cornelius Willem, penerjuan payung pertama Indonesia, di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangkaraya (dok. Dispenau)

LMU II Cornelius Willem merupakan pejuang yang berperan besar dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Ia tergabung dalam pasukan payung pada operasi penerjunan pertama di Kalimantan tahun 1947, yang bertujuan mendirikan stasiun pemancar radio untuk menghubungkan Kalimantan dengan ibu kota negara di Yogyakarta. Misi ini juga menjadi bukti bahwa Republik Indonesia tetap berdiri tegak di tengah agresi Belanda.

2. Dikenang sebagai Hari Lahir Korps Pasukan Gerak Cepat

Upacara pemakaman militer mengiringi prosesi pemindahan makam Letnan Muda Udara Dua (LMU II) Cornelius Willem, penerjuan payung pertama Indonesia, di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangkaraya (dok. Dispenau)

Pada 25 Juli 1947, Gubernur Kalimantan Pangeran Mohamad Noor mengirim surat kepada Kepala Staf Angkatan Udara Komodor Udara S Suryadarma untuk meminta dukungan penerjunan 13 pasukan payung putra daerah. Penerjunan dilaksanakan pada 17 Oktober 1947, yang kemudian dikenang sebagai Hari Lahir Korps Pasukan Gerak Cepat (Korpasgat) TNI Angkatan Udara.

“LMU II Cornelius Willem adalah sosok pejuang yang rela mengorbankan jiwa raga demi bangsa dan negara. Semangat dan pengorbanannya patut menjadi teladan. Pemakaman militer ini menjadi momen bersejarah karena jenazah dipindahkan dari TPU Kristen GKE Barimba, Kapuas, ke TMP Sanaman Lampang, Palangka Raya, bersama rekan seperjuangan,” ujar Inspektur Upacara.

3. Bentuk penghormatan atas jasa pejuang yang jadi cikal bakal lahirnya Korpasgat

Upacara pemakaman militer mengiringi prosesi pemindahan makam Letnan Muda Udara Dua (LMU II) Cornelius Willem, penerjuan payung pertama Indonesia, di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangkaraya (dok. Dispenau)

Sementara dalam pidatonya, Komandan Lanud Iskandar Letkol Pnb Nugroho Tri Widyanto menegaskan, pemindahan makam ini merupakan bentuk penghormatan atas jasa pejuang yang menjadi cikal bakal lahirnya Korpasgat. Inisiatif ini digagas Lanud Iskandar dan mendapat dukungan dari Kodau I, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, serta keluarga almarhum.

Upacara dihadiri pejabat Forkopimda Kalimantan Tengah, Dandivisi Arhanud Korpasgat Marsma TNI Ari Ismanto, Aspers Kas Kodau I, dan keluarga almarhum.

Editorial Team