ilustrasi gedung Bank Mandiri (dok. Bank Mandiri)
Kepedulian terkait masalah limbah juga turut dilakukan Bank Mandiri melalui berbagai program TJSL yang difokuskan untuk pengelolaan sampah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satunya melalui program Mandiri Pilah Sampah, Bank Mandiri telah memberdayakan 10 Bank Sampah di Jakarta selama satu tahun dan berhasil menggaet lebih dari 1.044 nasabah.
Dari jumlah tersebut, setidaknya Bank Sampah kelolaan Bank Mandiri berhasil mengelola sampah non organik mencapai lebih dari 87,5 ton, sampah organik 7,2 ton, serta minyak jelantah seberat 926 kilogram (kg). Tak berhenti di situ, Bank Mandiri juga Mandirian untuk mengambil inisiatif bersih-bersih di beberapa kegiatan lewat program bertajuk Aksi Bersih Mandiri.
Melalui Aksi Bersih Mandiri, Mandirian bersama dengan masyarakat relawan peduli sampah ini konsisten melakukan bersih-bersih sampah di Stadion Utama Gelora Bung Karno, kala Timnas Sepak bola Indonesia berlaga. Alexandra menjelaskan, gerakan ini menjadi salah satu wujud TJSL perseroan dan Mandirian dalam menjaga kebersihan kelestarian lingkungan untuk masa depan yang lebih berkelanjutan.
“Dalam menjaga kelestarian lingkungan, kami sadar bahwa hal ini tidak bisa dilakukan sendiri, untuk itu kami terus mengajak masyarakat dan banyak pihak untuk ikut terlibat. Kami harap pengelolaan sampah yang efisien dapat menciptakan lingkungan yang lebih kondusif dan mencerminkan nilai keberlanjutan bagi masyarakat,” terang Alexandra.
Tidak cuma itu, Bank Mandiri juga menginisiasi pemasangan reverse vending machine (RVM) atau mesin penukaran sampah botol plastik di beberapa titik kantor operasionalnya. Langkah ini diharapkan dapat menjaga kawasan perkantoran Bank Mandiri bebas dari pencemaran sampah plastik. Hasilnya, Hingga Juni 2024, mesin RVM Bank Mandiri telah mencatat 4.679 transaksi dengan total 30,3 ribu botol plastik yang terkumpul, mencapai berat 566,7 kg. (WEB)