(ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Sebelumnya, jajaran TNI juga melayat ke rumah duka, untuk memberikan penghormatan terakhir. Di antaranya Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Selain KSAD, akan hadir para pejabat teras TNI/TNI AD, para mantan KSAD, para purnawirawan Pati TNI, keluarga, kerabat dan sanak keluarga serta para pelayat di Rumah Duka untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan agar Almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso diterima disisi-Nya dan husnul khotimah," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus, di Jakarta, Minggu.
Kadispenad menjelaskan setelah prosesi perawatan jenazah di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, jenazah dibawa ke rumah duka di Jalan Bambu Apus Raya nomor 100 RT 12/RW 3, Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.
Selanjutnya, jenazah diberangkatkan dari rumah duka pada pukul 13.00 WIB menuju pemakaman Sandiego Hills, Karawang Jawa Barat, dan dilaksanakan upacara pemakaman secara militer sekitar pukul 14.00 WIB.
Djoko Santoso lahir di Surakarta, 8 September 1952. Almarhum meninggalkan seorang istri, Angky Retno Yudianti, dan dua anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.
Pada Pilpres 2019, almarhum pernah menjadi ketua tim pemenangan pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sebelumnya, Djoko Santoso dipercaya sebagai Panglima TNI pada era Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia menduduki jabatan ini sejak Desember 2007 hingga September 2010. Djoko Santoso kala itu menggantikan posisi Panglima TNI sebelumnya, Jenderal (purn) Djoko Suyanto.
Pada Pemilihan Presiden 2009, Djoko Santoso juga pernah diusulkan menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati Soekarnoputri. Namun, kala itu Djoko mengaku tak berminat terjun ke dunia politik, lantaran memilih menuntaskan reformasi TNI.