Laporan Teatrika Handiko Putri dan Margith Damanik
Jakarta, IDN Times – Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Hadi Tjahjanto telah diusulkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai calon Panglima TNI, untuk menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan pensiun pada Maret 2018.
Anggota Komisi I DPR RI Ahmad Muzani menilai Marsekal Hadi belum terlalu lama menjabat sebagai KSAU. Namun kemampuan sebagai prajurit dan perwira tinggi TNI sudah cukup baik.
“Saya terus terang, sebagai KSAU, saya kira beliau belum terlalu lama jabatannya di situ. Dan menurut saya, tidak ada prestasi yang luar biasa. Tidak ada juga ide-ide yang luar biasa, tetapi sebagi seorang prajurit, perwira tinggi, beliau cukup baik,” ujar Muzani, di Gedung Komisi I, DPR RI, Selasa (5/12).
Muzani mengatakan tahun ini adalah tahun rentan politik. Karena itu, Komisi I juga ingin melihat pandangan Marsekal Hadi terhadap politik yang diharapkan bisa netral.
“Kami juga ingin juga mendapat kepastain bahwa TNI di tangan beliau adalah alat negara yang betul-betul netral bagi kepentingan semua partai, semua golongan, menjaga kekuatan yang sama,” kata dia.
Sama halnya dengan Muzani, Wakil Ketua Komisi I Meutya Hafid juga menyampaikan, agar calo Panglima TNI bisa mempersiapkan keamanan menuju Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.
“Terkait penunjukan beliau yang sangat dekat dengan waktu pikada dan pemilu, jadi memang harus mempersiapkan. Ketika dilantik harus langsung mempersiapkan, mengkaji, dan menganalisa segala keamanan menuju pilkada dan juga pemilu,” ujar Meutya, pada kesempatan yang sama.
Menurut Meutya, Panglima TNI adalah jabatan strategis. Karena itu, besok pada saat fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan Komisi I akan mendengar, mencermati, dan memperdalam atas apa dan bagaimana pandangan Marsekal Hadi.