Jakarta, IDN Times - Asosiasi pengemudi ojek daring yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua Indonesia (Garda Indonesia) mulai memadati Gedung DPR RI, Rabu (17/9/2025) siang.
Meski diguyur hijau, mereka tampak antusias menyampaikan aspirasinya. Orator dari atas mobil meminta pihak DPR keluar untuk menemui mereka. Dia mengatakan, para ojol tersebut baru saja menerjang hujan demi menyuarakan keluh kesahnya.
"Buka pintunya dong, tolong dong datang ke sini, temui kami," ujar orator demo.
"Kami juga sudah kedinginan nih," kata dia.
Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, mengatakanm akan ada ribuan pengemudi ojek online beserta mahasiswa yang akan turut serta pada demonstrasi di DPR RI.
"Sekitar 2 ribu sampai dengan 5 ribu ojol roda dua, driver online, roda empat, dan kurir online, gabungan dengan mahasiswa BEM UI akan aksi gabungan kepung DPR RI," ujar Igun dalam keterangan tertulis, Selasa (16/9/2025).
Sebelumnya, pada pukul 12.40 WIB hujan mengguyur area DPR dan mereda sekitar pukul 13.30. Aksi yang dijadwalkan pukul 10.00 WIB baru dimulai setelah hujan. Dari pantauan IDN Times, ada sekitar ratusan massa yang hadir dalam keadaan basah kuyup. Sebagian dari mereka mengenakan jas hujan.
Adapun tuntutan demo ojol kali ini ada tujuh, antara lain:
1. RUU Transportasi Online segera masukan dalam Prolegnas
2. Potongan aplikator 10 persen tidak bisa ditawar lagi
3. Regulasi tarif antaran barang dan makanan
4. Audit investigatif potongan 5 persen hak ojol yang telah diambil oleh aplikator
5. Hapuskan semua program aplikator yang merugikan ojol, seperti aceng, slot, multiorder, member berbayar dll
6. Ganti Menteri Perhubungan dengan yang pro kepada rakyat.
7. Kapolri usut tuntas tragedi 28 Agustus 2025 yang telah menyebabkan jatuhnya dua korban jiwa dari pengemudi ojol, Affan Kurniawan (21) di Jakarta dan Rusdamdiyansah (26) di Makassar.
"Garda ingatkan bahwa jangan sampai tragedi perlawanan rakyat seperti di Nepal terjadi di Indonesia, sebelum terlambat Garda minta kepada Presiden Prabowo, copot semua menteri yang tidak pro kepada rakyat atau rakyat akan melawan seperti yang terjadi di Nepal. Sekali lagi kami ingatkan dan atas nama Garda resmi menuntut Presiden Prabowo agar segera mencopot Menteri Perhubungan, Dudy Purwaghandi," kata Igun.