Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Yaqut juga menyinggung soal percakapan antara Nabi Muhammad SAW dan istrinya, Siti Khadijah. Menurutnya, Nabi Muhammad SAW ketika berbincang dengan istrinya sekalipun, menyampaikan tutur kata yang lembut.
Percakapan itu kemudian diriwayatkan dalam hadis sahih Bukhari dari Ibnu Syihab dari Urwah bin Az Zubair dari Aisyah. Hadis tersebut menceritakan turunnya wahyu pertama kepada Nabi Muhammad di Gua Hira.
Ketika itu, Nabi Muhammad langsung pulang dan meminta istrinya untuk menyelimutinya karena merasa ketakutan. Siti Khadijah menunggu hingga Nabi Muhammad SAW menceritakan apa yang dirasakan.
Dalam ceritanya, Rasulullah mengatakan ke Khadijah bahwa dirinya merasa takut atas kejadian yang baru menimpanya. Khadijah kemudian menjawab, “Tidak, sekali-kali tidak, demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau selamanya, karena engkau penyambung silaturahmi, membantu yang memerlukan, meringankan orang yang tidak berpunya, memulyakan tamu, dan menolong untuk kebenaran.”
“Dialog dalam riwayat ini mencerminkan bahwa Rasulullah bahkan sudah dikenal baik dan memiliki rasa kemanusiaan yang tinggi oleh masyarakat Quraisy, sejak sebelum diangkat menjadi utusan Allah sehingga, Khadijah bisa menjelaskan hal itu saat berdialog dengan Nabi Muhammad,” kata Yaqut.