Jakarta, IDN Times - Juru bicara PDI Perjuangan (PDIP), Muhammad Guntur Romli menanggapi pernyataan eks kader Effendi Simbolon yang mengusulkan agar Megawati Soekarnoputri mundur dari posisi ketua umum. Effendi mengatakan itu untuk mengomentari Hasto Kristiyanto yang dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus penyuapan eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan. Menurut Effendi, baru kali ini orang dekat Mega menjadi tersangka kasus rasuah.
Romli justru menilai kalimat Mega bahwa ada pihak tertentu yang ingin mengacak-acak PDIP mulai terbukti. Effendi diduga kuat salah satu orang yang hendak mengacak-acak PDIP.
"Apalagi Effendi Simbolon juga baru bertemu dengan Jokowi. Mungkin itu hasil pertemuan mereka yang sama-sama pecatan dari PDIP," ujar Guntur di dalam keterangan tertulis pada Kamis (9/1/2025).
"Maka sudah benar apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati pada 12 Desember ada yang mau mengawut-awut (acak-acak) partai," imbuhnya.
Lantaran hal tersebut, PDIP meyakini penetapan status tersangka kepada Hasto merupakan 'orderan politik' dan jadi pintu masuk untuk menekan Mega agar mundur dari posisi sebagai ketua umum.