Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam acara HUT ke-51 PDIP. (youtube.com/PDI Perjuangan)
Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri dalam acara HUT ke-51 PDIP. (youtube.com/PDI Perjuangan)

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu untuk kerja yang benar. Mega menyebut, proses pemilu jangan diarahkan ke titik tertentu.

"Ini juga untuk KPU, Bawaslu, tolong dong kerja yang bener. Saya tuh baca di jalan ada baliho, pemilu yang demokratis, di mana ya saya lihat. Jujur, adil, luber, langsung, umum, bebas. Nah ini bebasnya dan rahasia, jadi tidak digiring lho, tolong ya," ujar Megawati di Sekolah Partai DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024).

Megawati mengatakan, penyelenggara pemilu lebih kuat ketika masih bernama Lembaga Pemilihan Umum (LPU). Namun, hal itu diubah ketika masuk era reformasi.

"Zaman orde baru kan LPU, menurut saya itu lebih kuat, tapi waktu reformasi itu dijadikan komisi. Saya selalu mengatakan tapi saya kayak selalu dibully, saya bilang komisi itu sifatnya adhoc kan, bahwa suatu saat bisa dibubarkan, itu berulang kali saya ngomong," kata dia.

Pernyataan Megawati itu disampaikan di HUT ke-51 PDI Perjuangan dengan tema 'Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang'. Dalam acara tersebut, Presiden Joko "Jokowi" Widodo tidak hadir.

Absennya Jokowi di HUT ke-51 PDI Perjuangan karena sedang kunjungan kenegaraan ke Filipina.

Editorial Team