Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Paskibraka
Calon paskibraka ketika melakukan gladi kotor di Istana Kepresidenan jelang HUT ke-80 RI meski situasi hujan. (Dokumentasi BPMI Sekretariat Presiden)

Intinya sih...

  • Latihan dimulai sejak 17 Juli 2025, seleksi ketat dari 130 ribu pendaftar

  • Puluhan calon Paskibraka melewati tradisi tantingan di Cibubur

  • Mengenakan pakaian dinas Paskibraka sudah jadi mimpi sejak lama bagi calon Paskibraka

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Hujan mengguyur Istana Merdeka di Jakarta Pusat, Selasa (12/8/2025) lalu. Namun, 76 calon pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) tetap melakukan gladi kotor upacara HUT ke-80 Indonesia.

Perayaan HUT ke-80 Indonesia kembali dilakukan di Jakarta. Sebelumnya pada HUT ke-79 RI tahun lalu, upacara digelar di dua lokasi yakni Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, dan Istana Kepresidenan, Jakarta.

Ketika menjalani gladi kotor, para calon Paskibraka mengenakan seragam latihan berupa celana training berwarna hitam dan baju warna merah. Baju yang mereka kenakan itu terlihat basah kuyup terkena hujan.

Calon Paskibraka terlihat berbaris rapi, kemudian melangkah berderap perlahan-lahan ke halaman utama Istana Merdeka. Sementara, di lapangan upacara, para prajurit TNI sudah berdiri dengan rapi. Setelah berderap, pasukan kemudian berdiri di tengah halaman Istana Merdeka dan mempraktikkan pengibaran bendera.

Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi mengatakan, gerakan baris-berbaris 76 calon Paskibraka 2025 masih belum terlihat sempurna di sesi gladi kotor. Ia menyebut, masih ada pasukan yang terlihat grogi karena baru kali pertama menginjakkan kaki di Istana.

"Namanya masih gladi kotor jadi belum sempurna," ujar Prasetyo.

Namun, proses latihan 76 calon Paskibraka nasional sudah dilakukan jauh sebelum mereka menginjakan kaki di Istana. Seperti apa proses latihan yang mereka lalui?

1. Latihan sudah dimulai sejak 17 Juli 2025

Calon paskibraka 2025 ketika melakukan latihan gabungan di Cibubur. (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha)

Untuk bisa terpilih menjadi calon Paskibraka tingkat nasional bukan perkara mudah. Mereka melewati seleksi ketat.

Pada 2025, ada 130 ribu pendaftar calon Paskibraka di tingkat nasional. Namun, hanya 76 siswa SMA/sederajat yang terpilih sebagai anggota Paskibraka.

Proses latihan sudah dimulai sejak 17 Juli 2025 dan dipusatkan di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Depok. Mereka akan berada di Jakarta hingga 21 Agustus 2025, lalu kembali ke daerah masing-masing.

"Proses pelatihan itu dibuka tanggal 17 Juli sampai 21 Agustus 2025. Baru setelah itu kembali ke daerah masing-masing," ujar Direktur Penyelenggaraan Program Paskibraka, Fuad Lutfi, 15 Juli lalu.

Sementara, Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Rima Agristina menyebut, pasukan akan dilatih baris berbaris seperti sesuai tugas utamanya. Mereka dilatih oleh Garnisun, pasukan khusus TNI yang bertugas menegakkan kedisiplinan peserta selama latihan.

"Nah, pelatihannya kami bekerja sama dengan Garnisun untuk melatih mereka di dalam formasi upacara maupun dalam baris berbarisnya," ujar Rima.

Puluhan anggota Paskibraka dikarantina di Cibubur selama 40 hari. Mereka fokus latihan dan melakukan persiapan di Taman Rekreasi Wiladatika Cibubur, Depok, Jawa Barat.

2. Puluhan calon Paskibraka melewati tradisi tantingan

Calon paskibraka nasional 2025 ketika mengenakan pakaian dinas kali pertama di saat karantina. (Dokumentasi Istimewa)

Lebih lanjut, kata Rima, ketika menjalani karantina di Cibubur, puluhan calon Paskibraka melaksanakan prosesi tantingan, yaitu tradisi yang bertujuan untuk memastikan kesiapan puluhan siswa SMA itu dalam mengikuti seluruh tahapan pemusatan pendidikan dan pelatihan, hingga penugasan Paskibraka.

"Mereka sudah melaksanakan proses tantingan. Menanting itu ditanya lagi kesungguhan, kepastian mereka. Benar enggak mau bergabung masuk," kata Rima.

Puluhan siswa SMA itu, katanya, ditanyakan kembali apakah siap untuk tinggal di asrama selama satu bulan dan mengikuti latihan. Bagi peserta yang berubah pikiran, maka bisa pulang kembali dengan memutar balik badan saat ditanyai oleh pamong.

"Masih ada kesempatan. Kalau enggak mau (dikarantina), silakan kembali. Pak Fuad yang menanyakan kepada adik-adik tadi. Alhamdulillah semuanya tetap siap untuk lanjut," imbuhnya.

Dalam prosesi tantingan tersebut, juga terdapat sebuah gapura yang dipenuhi buah-buahan dan bertuliskan 'Desa Bahagia.' Gapura itu, kata Rima, menyimbolkan gerbang masuk bagi para peserta ke asramanya masing-masing.

"Dan kemudian prosesnya tadi kami mempersilakan mereka masuk. Tapi tadi sebelum masuk, disampaikan dulu bahwa ada Dharma Mulia Putra Indonesia yang harus dijalankan," katanya.

Dharma Mulia Putra Indonesia adalah pengetahuan sila-sila Pancasila dalam keseharian mereka. Calon Paskibraka dituntut berperilaku sebagai putra Indonesia yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian di Desa Bahagia.

3. Mengenakan pakaian dinas Paskibraka sudah jadi mimpi sejak lama

Calon paskibraka nasional 2025 asal Kalimantan Utara, Nabil El Zahr. (Dokumentasi Istimewa)

Seorang calon Paskibraka nasional asal Kalimantan Utara, Nabil El Zahr, mengaku senang ketika akhirnya mengenakan pakaian dinas Paskibraka. Sebab, menjadi anggota Paskibraka sudah menjadi mimpinya sejak lama.

"Ini merupakan mimpi sejak saya mengikuti Paskibraka di sekolah. Saya bermimpi bisa sampai di sini (menjadi Paskibraka nasional). Alhamdulillah, rezeki saya bisa sampai di sini," kata Nabil pada 11 Agustus 2025.

Ia menambahkan, pakaian dinas Paskibraka meski terkesan sederhana lantaran didominasi warna putih, tetap memiliki makna mendalam. Salah satunya lambang bunga teratai memiliki makna belajar, bekerja dan berbakti.

Editorial Team