Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ganjar Pranowo di Rakernas V PDIP (dok. PDIP)
Ganjar Pranowo di Rakernas V PDIP (dok. PDIP)

Intinya sih...

  • Ganjar Pranowo memprediksi PDIP akan menjadi oposisi dengan persentase 80 persen.
  • Sinyal posisi PDIP di luar pemerintahan sudah diberikan dalam rekomendasi hasil Rakernas V PDIP.
  • Megawati Soekarnoputri masih enggan menyatakan sikap terhadap pemerintahan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Mantan capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo menyakini dengan persentase 80 persen, PDI Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi.

Ganjar menyampaikan prediksi tersebut melihat gaya dan karakter kepemimpinan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Kalau melihat karakter ibu (Megawati), 80 persen," katanya dalam wawancara eksklusif program Real Talk With Uni Lubis by IDN Times di Jakarta, Senin (27/5/2024).

1. Sinyal oposisi ada di rekomendasi hasil Rakernas V PDIP

Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo saat wawancara khusus dengan Pemred IDN Times, Uni Lubis (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Ganjar menjelaskan, sinyal posisi PDIP berada di luar pemerintahan sebenarnya sudah diberikan dalam rekomendasi hasil Rakernas V PDIP, khususnya poin kedua. Kendati begitu, Ganjar menegaskan dirinya tak ingin mendahului arah politik PDIP.

"Maka dicantumkan direkomendasi kedua, tapi saya tidak mau mendahului ya. Ini hanya karakter saja yang ada, kita pernah melakukan itu. Ibu satu ini konsisten banget," tegasnya.

Adapun bunyi poin kedua rekomendasi dalam Rakernas V, yakni "Partai menilai untuk meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia memerlukan fungsi kontrol dan penyelmbang atau checks and balances. Pada saat bersamaan, salah satu tujuan partai politik adalah untuk mendapatkan kekuasaan secara konstitusional melalui Pemilu. Untuk itu, Rakernas V Partai merekomendasikan kepada Fraksi PDI Perjuangan DPR RI agar mendorong kebijakan legislasi bagi peningkatan kualitas demokrasi Pancasila untuk penguatan pelembagaan partai, dan mendorong perlakuan setara dan adil antara partai politik yang berada di dalam pemerintahan dan yang berada diluar pemerintahan".

Lebih lanjut, Ganjar juga menanggapi posisi Ketua DPP PDIP, Puan Maharani yang disebut berupaya jembatani hubungan Megawati dengan Jokowi maupun Ganjar.

Ia menyampaikan, Puan sendiri menempati dua fungsi penting, sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Politik dan Ketua DPR RI. Sehingga putri kandung Megawati itu harus menjaga hubungan dengan berbagai pihak.

"Di struktural partai sebagai ketua bidang politik, maka Mbak Puan lah yang kemudian keliling. Ya ibu sudah sepuh, saya kira pas lah kalau mbak puan menyampaikan. Secara biologis beliau pasti bisa akan menyampaikan dengan sangat enak. Secara institusi, Mbak Puan itu Ketua DPR, speaker of the house. Itu artinya ya bicara dengan semua," tuturnya.

2. Ganjar ungkap alasan Megawati belum mau tentukan sikap PDIP di pemerintahan Prabowo

youtube.com/pdiperjuangan

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga mengungkap alasan Megawati masih enggan menyatakan sikap terhadap pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka. Ia menyebut, Megawati masih ingin menunggu momentum yang tepat.

"(Menunggu) momentum, maka saya katakan, ekspektasi publik hari ini putuskan hitam atau putih. Ibu (Megawati) tidak (putuskan), pasti ibu sudah bisa memperhitungkan efek, kalau saya putuskan ini, hari ini, apa yang akan terjadi. Saya putusan A, maka A aksennya seperti apa, saya putuskan B, maka aksennya akan seperti apa, ibu hitung betul," jelasnya.

Megawati sendiri masih memantau berbagai dinamika politik yang terjadi belakangan ini. Termasuk juga melakukan kontrol terhadap pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo jelang masa akhir jabatannya.

"Dinamikanya kan masih hari ini, apa yang terjadi di republik ini kita akan memantau juga, apa yang sekarang sedang terjadi di dalam pemerintahannya ini," tegasnya.

3. Megawati tak umumkan sikap politik PDIP di Rakernas V: Gue mainin dulu!

Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dalam Rakernas V PDIP di Ancol, Jakarta Utara. (Dok. YouTube PDIP)

Adapun, Megawati tak mengumumkan sikap politik partai untuk periode 2024-2029 pada penutupan Rakernas V yang digelar di Ancol, Jakarta Utara.

Megawati meminta kepada seluruh kader PDI Perjuangan untuk disiplin berada di bawah komandonya.

"Maka, sikap politik PDI Perjuangan didasarkan pada pemikiran, mana yang akan membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik, berdaulat dan lebih berdiri di atas kaki sendiri, itulah landasan pilihan sikap politik kita," ujar Megawati, Minggu (26/5/2024).

"Makanya kalau gak ada yang ikut, gak berdisiplin dan tahu toh, ibu mau ngapain? Nah," sambungnya.

Megawati mengatakan, perlu ada kalkulasi politik terkait sikap yang nantinya diambil PDIP untuk bergabung ke pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka atau oposisi.

"Kan harus dihitung secara politik lho. Enak saja, ini kan wartawan paling tungguin Iki. Sikap dari rakernas, tadi pagi saya baca Kompas, akan menentukan sikap blablabla, haha, aku sambil sarapan gitu kan, aku bilang, haha, enak saja. Gue mainin dulu dong," kata dia.

Megawati kemudian meminta kepada kader PDIP untuk terus turun dan membantu rakyat.

Dalam rekomendasi eksternal hasil Rakernas V PDIP, salah satu poinnya mengamanatkan partai agar menjalankan fungsi check and balance dalam pemerintahan.

"Rakernas V Partai menilai untuk meningkatkan kualitas demokrasi Indonesia memerlukan fungsi kontrol dan penyeimbang (checks and balances)," kata Puan saat membacakan rekomendasi eksternal Rakernas V PDIP.

Hasil Rakernas V PDIP menyerahkan sikap politik partai kepada Megawati Soekarnoputri.

"Rakemas V Partai memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum PDI Perjuangan sesai dengan ketentuan Pasal 15 Anggaran Rumah Tangga PDI Perjuangan untuk menentukan sikap politik Partai terhadap pemerintah," imbuhnya.

Editorial Team