Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(IDN Times/Santi Dewi)
Tank Harimau buatan Indonesia -Turki ikut dipajang di TNI Fair 2025 di Monas. (IDN Times/Santi Dewi)

Intinya sih...

  • Ada 18 unit tank harimau yang tersebar di Indonesia

  • Tank harimau masih aktif digunakan untuk berperang dengan persenjataan canggih

  • Pembuatan tank turut melibatkan Turki dengan transfer teknologi untuk menghindari pencurian teknologi

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Salah satu alutsista yang dicari-cari saat pagelaran TNI Fair 2025 adalah Tank Harimau milik Pusat Kesenjataan Kaveleri TNI Angkatan Darat (AD). Tank tersebut menjadi satu dari dua alutsista milik TNI AD. Alutsista itu diproduksi pada 2019, dan tiba di Indonesia pada 2021.

Prajurit TNI AD, Sersan Kepala (Serka) Apriyanto yang berada di lokasi mengatakan, Tank Harimau merupakan alutsista berukuran medium. Alutsista ini cukup canggih karena merupakan produksi bersama antara PT Pindad dengan FNSS Defense System Inc, Turki.

"Harimau ini termasuk tank medium dengan berat 30 ton. Dia juga memiliki kaliber senjata utama 105," ujar Apriyanto ketika berbincang dengan IDN Times di Silang Monas, Jakarta pada Sabtu (20/9/2025).

Ia menjelaskan, tank tersebut masih aktif digunakan untuk berlatih perang sebab masih baru dibeli pada 2019 lalu.

"Tank ini masih aktif digunakan untuk berlatih baik latihan antar kecabangan atau latihan gabungan," tutur dia.

1. Sebanyak 18 unit tank harimau disebar di sejumlah titik termasuk IKN Kaltim

Sersan Kepala Apriyanto yang bertugas di Pusat Persenjataan Kaveleri dan menjelaskan spesifikasi Tank Harimau. (IDN Times/Santi Dewi)

Apriyanto menjelaskan, saat ini sudah ada 18 unit tank harimau yang tersebar di sejumlah titik di Tanah Air.

"Ada enam unit di Yonkav (Batalyon Kaveleri) 5 Palembang, sembilan unit di Yonkav 13 di IKN, Kalimantan Timur, dan 3 unit lagi akan ditempatkan di Pusdikav Bandung. Ini termasuk tank medium," kata Apriyanto.

Ia menambahkan, tank harimau merupakan alutsista buatan dalam negeri. Sehingga, hal itu menjadi salah satu keunggulan.

"Jadi sparepart mudah dicari, mesinnya menggunakan mesin Caterpillar. Nah, ini banyak dipakai di pasaran oleh masyarakat umum juga," ucap dia.

2. Tank harimau masih aktif digunakan untuk berperang

Tampak depan Tank Harimau di stand Pusat Persenjataan Kaveleri. (IDN Times/Santi Dewi)

Serka Apriyanto menjelaskan,Tank Harimau memiliki persenjataan dengan diamter 105 milimeter. Senjata itu ditembakan dari kanon. Selain itu, senjata tersebut dilengkapi dengan automatic loader, sehingga pengisian amunisi tidak membutuhkan bantuan manusia.

"Tinggal menggunakan tombol pencet dan masuk amunisi. Untuk senjata dari canon jarak efektif tembakan dari persenjataan antara 5 sampai 6 kilometer," katanya.

Sedangkan, kecepatan tank atau alat tempur, kata Apriyanto, dibatasi hingga 80 km per jam. Sebab, bobot alutsista tersebut sangat berat.

"Maka, kecepatannya dibatasi," tutur dia.

Ia menyampaikan, alutsista tank biasa digunakan di medan off-road, khususnya tanah yang berlumpur.

3. Pembuatan tank turut menggandeng Turki dengan transfer teknologi

Tank medium Harimau yang dibuat oleh PT Pindad dan kini dipakai TNI Angkatan Darat. (Dokumentasi PT Pindad)

Serka Apriyanto pun tak menampik pembuatan tank medium harimau turut menggandeng Turki. Pusat Persenjataan Kaveleri dan Pindad berkunjung ke Turki untuk memulai proses transfer teknologi. Sehingga, ia memastikan tidak ada pencurian teknologi.

"Kalau di Turki kerja samanya mulai dari teknologi itu TOT tranfer of technology. Jadi kita, Indonesia mencuri teknologi dari Turki sambil belajar," kata Apriyanto.

"Jadi, ada 10 unit waktu itu dibuat di Turki, kemudian delapan unit dibuat di Indonesia di Pindad. Jadi ada 10 unit sudah jadi dikirim ke sini, delapan unit dirakit dibuat di Indonesia di Pindad,” imbuhnya.

Editorial Team