Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Nasaruddin Umar terlihat hadir di Kedutaan Besar (Kedubes) Vatikan di Jakarta untuk menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Paus Fransiskus.
Nasaruddin tiba di Kedubes Vatikan sekitar pukul 12.30 WIB dan tak lama sekitar pukul 12.55 WIB dia sudah keluar didampingi Duta Besar Takhta Suci Vatikan untuk Indonesia Piero Pioppo.
Di mata Nasaruddin Umar mengatakan Paus Fransiskus adalah sosok yang konsen pada berbagai hal seputar kemanusiaan.
"Kami datang ke sini sebagai Menteri Agama Republik Indonesia dan juga sebagai Imam besar mewujudkan rasa empati kami sebagai warga-warga bangsa Indonesia yang ikut prihatin dengan berpulangnya atau perginya seorang bapak kemanusiaan," kata Nasaruddin di Kedubes Vatikan, Selasa (22/4/2025).
Di matanya prestasi kemanusiaan itu yang perlu diberikan apresiasi apapun agamanya.
"Nah, prestasi kemanusiaan itu siapapun dan apapun agamanya, apapun etiknya, itu bagi kami kita perlu memberikan apresiasi," kata dia.
Dia mengingat momen saat Paus Fransiskus datang ke Indonesia pada September 2024 dan bertemu dengannya dalam kapabilitas sebagai Momen Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar cium kepala Paus Fransiskus. Momen itu jadi viral di berbagai pemberitaan.
"Ya, jadi saya secara pribadi pun juga punya kolektif memori yang sangat-sangat alam," katanya.
Potret Nasaruddin yang mencium kepala Paus Fransiskus memang jadi perhatian berbagai pihak karena, apalagi setelah itu Paus membalas dengan mencium tangan Nasaruddin dari kursi rodanya.
"Saya itu spontanitas, karena saya ingat kepala bapak saya mirip almarhumnya dan juga mewakafkan hidupnya untuk kemanusiaan panjang sekali," katanya.
"Nah, sama dengan Paus yang dihadapan saya ini, jadi spontanitas saya cium kepalanya, tapi dia cium juga tangan saya," kata dia.
Maka itulah yang jadi kenangan monumental bagi Nasaruddin terhadap Paus Fransiskus.