Menag: Permintaan Presiden Soal Perumahan Haji Dipenuhi Arab Saudi

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengatakan kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi selama tiga hari membuahkan hasil yang positif. Hal itu ditandai dengan adanya tawa ketika Prabowo bertemu dengan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, di Jeddah.
Nasaruddin mengatakan semua permintaan Prabowo dipenuhi oleh Arab Saudi, termasuk perumahan haji. Namun, pria yang juga merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal itu tidak menyinggung apakah keinginan Indonesia agar kuota haji pada 2026 bakal ditambah oleh Arab Saudi.
"Bapak Menko (Pangan) menyampaikan, saya dan Gus Irfan (Kepala BP Haji), kami dengarkan bersama semua permintaan Bapak Presiden itu dipenuhi oleh Arab Saudi, antara lain mengenai perumahan haji. Kami akan bicarakan detailnya," ujar Nasaruddin di Kota Makkah, Arab Saudi pada Kamis (3/7/2025).
Dia menyatakan soal perumahan haji juga akan dijelaskan secara detail oleh Prabowo. Hal lain yang turut disinggung di dalam kunjungan bilateral Prabowo ke Arab Saudi mengenai penyelenggaraan ibadah haji yang lebih nyaman. Apalagi sebelumnya Arab Saudi sempat memberikan catatan kepada pemerintah terkait penyelenggaraan ibadah haji pada 2025.
1. Arab Saudi sempat singgung angka kematian
Lebih lanjut, hal lain yang sempat disinggung oleh Prabowo dan Pangeran Salman yakni soal tingginya angka kematian jemaah haji asal Indonesia. Angkanya mencapai 14 persen.
"Sedikit disinggung konsekuensi jumlah kematian (jemaah haji) juga paling tinggi yang mencapai 14 persen. Tapi, langsung disampaikan oleh Bapak Presiden bahwa memang banyak orang Indonesia memilih dan pengen meninggal di Arab Saudi," katanya dengan menyebut Raja merespons kalimat Prabowo dengan tertawa.
Dia mengatakan ketika berbincang dengan Prabowo, Pangeran Salman terlihat sangat riang dan terbuka. Gestur seperti itu, kata Nasaruddin tidak ditunjukkan kepada kepala negara lainnya.
"Kalau dengan Pak Prabowo to the point sampai ngakak ya. Ketawa-ketawa terbahak-bahak. Jadi, itu merupakan tanda-tanda kebaikan (relasi) kedua negara ini sangat bagus untuk ke depannya," imbuhnya.
2. Prabowo dan Pangeran Salman tak bahas soal kuota haji 2026
Nasaruddin juga menjelaskan, dalam pertemuan Pangeran Salman dan Prabowo, tidak dibahas mengenai kuota bagi Indonesia untuk ibadah haji 2026. Padahal, Arab Saudi akan mengumumkan kuota haji 2026 lebih awal yakni Juli 2025. Pada musim haji 2025, Indonesia mendapat kuota mencapai 221 ribu jemaah. Kuota itu terbagi menjadi 203.320 jemaah haji reguler dan 17.680 jemaah haji khusus.
Dia menyatakan terkait penyelenggaraan ibadah haji 2026, pemerintah masih menunggu undang-undang baru.
"Yang jelas gak ada membahas kuota. Gak ada membahas siapa penyelenggara (ibadah haji) tahun depan. Sebab, itu kan urusan internal kami kan," kata Nasaruddin.
3. Pemerintah Arab Saudi disebut apresiasi ke pemerintah soal penyelenggaraan haji 2025
Nasaruddin juga menyinggung evaluasi dari Kementerian Haji terhadap pelaksanaan ibadah haji oleh pemerintah Indonesia. Ketika itu nota diplomatik Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia ke Kementerian Luar Negeri. Namun, dia menyebut nota diplomatik itu merupakan evaluasi mingguan dubes setiap pelaksanaan ibadah haji.
"Minggu pertama itu memang banyak masalah karena kan adaptasi dari satu menjadi delapan syarikat ya kan? Nah, jadi banyak perbedaan data. Tapi, pada akhirnya kan terakhir itu Kementerian Haji datang ke daker dan memberikan apresiasi bahwa, alhamdulilah, jemaah haji Indonesia sudah mampu melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam waktu cepat," kata Nasaruddin.
Sehingga, kekhawatiran akan adanya kekacauan lagi ketika pemulangan jemaah haji ke Tanah Air sudah tidak lagi terjadi.