Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah) bersiap menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Rizieq Shihab tiba di Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan terkait kerumunan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta pada 14 November lalu. (ANTARA FOTO/Fauzan)
Rizieq Shihab secara mengejutkan juga muncul sebagai calon presiden 2024. Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research dalam survei tentang peta pertarungan pemilihan presiden (pilpres) 2024, mencatat selain Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga muncul nama Rizieq dalam bursa capres.
"Prabowo unggul dengan elektabilitas 22,3 persen, selain itu muncul pula capres potensial Rizieq Shihab yang menyodok ke angka 9,6 persen," kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dikutip ANTARA, Selasa, 17 November 2020.
Bahkan, Rizieq mengalahkan elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mendulang elektabilitas sebesar 7,3 persen (Februari), naik menjadi 8,9 persen (Mei), sempat melejit menjadi 12,8 persen (Agustus), dan mengalami penurunan grafik pada November jadi 7,8 persen.
Begitu juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno, juga tumbang dari Rizieq. Anies sempat mencatatkan elektabilitas sebesar 13,3 persen pada Februari, meningkat tipis menjadi 13,7 persen (Mei), kemudian turun jadi 10,0 persen (Agustus) dan kini (November) anjlok ke angka 4,7 persen.
Sandiaga Uno pun mengalami hal serupa. Walau sempat menginjak 11,4 persen (Februari), elektabilitasnya menurun jadi 10,2 persen (Mei), 8,3 persen (Agustus), dan menjadi 5,1 persen (November).
Rizieq juga mengungguli nama-nama beken lainnya seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha. Elektabilitas Erick yang sebelumnya sebesar 6,1 persen (Februari), meningkat menjadi 6,3 persen (Mei), turun tajam jadi 1,3 persen (Agustus), dan menjadi 2,2 persen (November).
Sementara itu capres muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sebelumnya hanya mendapat 0,9 persen (Agustus) hanya bisa mengumpulkan 1,9 persen.
Khofifah Indar Parawansa juga mengalami dinamika dalam beberapa bulan terakhir. Dari yang semula 2,6 persen (Februari), naik jadi 2,7 persen (Mei), meningkat ke 4,3 persen (Agustus), dan turun tipis jadi 3,9 persen (November).