Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan (Kalsel), Berry Nadian Furqon bersama Ganjar Pranowo (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - PDI Perjuangan resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024. Sekretaris DPD PDI Perjuangan Kalimantan Selatan (Kalsel), Berry Nadian Furqon, tak ingin menggunakan diksi perjuangan untuk mengantarkan Ganjar sebagai presiden di 2024 seperti jihad bersama Rasulullah SAW.

Berry mengatakan, pada pilpres 2014 dan 2019 terjadi dua kubu yang saling bersinggungan. Bahkan, ketika itu juga terjadi perang agama. Di masa itu, ada kubu yang mengibaratkan pilpres seperti jihad bersama Rasulullah SAW.

“Memenangkan Pilpres seperti jihad bersama Rasulullah. Ini sangat merusak tatanan kebangsaan kita. Tidak boleh terjadi lagi. Kita harus yakinkan masyarakat agar tidak mau ditarik-tarik oleh pihak tertentu, untuk memecah belah umat," ujar Berry dalam keterangannya, Minggu (7/5/2023).

1. Pilpres tak ada hubungannya dengan agama

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Berry mengatakan, pilpres merupakan kontestasi biasa. Oleh karenanya, tak perlu diibaratkan perjuangannya sama dengan jihad bersama Rasulullah SAW.

"Pilpres itu kontestasi biasa, memilih pemimpin negara dan tidak ada hubungannya perang dengan agama. Kita tetap bersaudara, sebelum Pilpres dan setelah Pilpres. Jangan terprovokasi oleh hasutan-hasutan licik pihak tertentu yang menginginkan perpecahan antar umat,” ucap dia

2. Masyarakat harus memiliki pemimpin rasional

Editorial Team

Tonton lebih seru di