Surabaya, IDN Times- Direktur Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Hamli mengatakan, perkembangan informasi dan komunikasi merupakan faktor yang mempegaruhi penyebarluasan paham radikal serta intoleransi kepada generasi muda Indonesia. Kenapa harus kawula muda?
Karena berbagai penelitian menjelaskan bahwa generasi millennial pasti memiliki gawai dan selalu berinteraksi menggunakan sosial media. Oleh sebab itu, pemuda yang candu akan internet menjadi target kunci dalam menyebarkan paham radikalisme.
"Tahun 2013, ada mahasiswa yang kami tangkap. Ketika ditanya kamu darimana mempelajari paham-paham seperti ini, dia menjawab mengetahuinya dari sosial media. Saya temenan dengan orang di Facebook, kemudian saya diajak kopi darat dan akhirnya saya bergabung dengan komunitasnya," kata Hamli pada kuliah umum di Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Selasa (14/8).
Setelah itu, Hamli membeberkan sejumlah kiat supaya kita tidak menjadi generasi muda yang hanyut akan paham radikal di tengah perkembanga internet. Gimana sih caranya?