Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Mendagri Tito Karnavian. (Dok. Kemendagri)
Mendagri Tito Karnavian. (Dok. Kemendagri)

Intinya sih...

  • 22 desa hilang di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara akibat banjir dan longsor pada November 2025.

  • 1.580 kantor desa di tiga provinsi tersebut rusak akibat banjir.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, mengatakan, terdapat 22 desa hilang di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara akibat disapu banjir dan longsor pada November 2025.

Tito mengatakan, 22 desa tersebut adalah 13 desa di Aceh, 8 desa di Sumatra Utara, dan 1 di Sumatra Barat. Kemudian, ada 1.580 kantor desa di tiga provinsi tersebut yang rusak akibat banjir.

"Karena data kami menunjukkan bahwa ada desa yang hilang itu totalnya 22. Di Aceh ada 13 hilang, rusak. Di Sumatra Utara ada 8. Sumatra Barat ada 1," kata Tito Karnavian, dalam jumpa pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (28/12/2025).

Tito menambahkan, Kemendagri juga akan mengirim 1.054 praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) ke Aceh untuk membantu pemulihan daerah tersebut. Mereka akan diterjunkan mulai 3 Januari 2026.

Dia mengatakan, ribuan praja IPDN akan bekerja selama satu bulan penuh di Aceh Tamiang dan Aceh Utara, karena kedua daerah tersebut paling berat terdampak banjir.

"Kami juga rencana mengirimkan dari IPDN, itu sebanyak 1.054 personel dimulai tanggal 3 Januari. Selama sebulan mereka akan bekerja di daerah yang paling berat terdampak, yaitu Aceh Tamiang dan Aceh Utara," kata Tito.

Berdasarkan laporan BNPB, jumlah korban jiwa akibat banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat meningkat menjadi 1.140 orang hingga Minggu (28/12/2025). Sementara itu, BNPB mencatat 163 orang masih dinyatakan hilang.

Editorial Team