Di sekitar Rumah Sakit Pelni, saya menemukan banyak remaja dan anggota TNI yang berkumpul. Kebanyakan dari mereka tampak mengobrol satu sama lain dan memainkan gawai mereka.
Saya sengaja menyembunyikan ID pers sehingga dapat dengan leluasa berbicara dengan orang lain. Salah satunya, dua orang kakek yang berjalan kaki dari Palmerah menuju Slipi. Ketika ditanya, mereka mengaku tidak ketakutan ataupun lelah berjalan kaki di tengah malam di Petamburan.
Meski begitu, kekhawatiran masih terlihat pada raut sebagian orang. Saya yang berjalan kembali menuju kamp polisi dan jurnalis, tahu-tahu dicurigai sebagai salah satu demonstran. Saat itu, saya memakai jaket abu-abu, masker, dan tas ransel yang cukup besar. Mereka mengira saya membawa bom. Setelah menjelaskan bahwa saya jurnalis dan menunjukkan ID pers, wajah lega terpancar dari polisi dan rekan jurnalis lain.