Jakarta, IDN Times - Nama Farah Puteri Nahlia muncul ke permukaan publik karena disebut sebagai anggota DPR RI termuda dengan kekayaan senilai Rp17 miliar. Namanya kian disorot sang ayah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran bersikap tegas terhadap Front Pembela Islam (FPI).
Seperti apa sosok Farah Puteri Nahlia?
Dikutip dari laman resmi dpr.go.id, Farah Puteri Nahlia merupakan Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN). Ia duduk di Komisi I yang membawahi bidang pertahanan, intelijen, hubungan luar negeri dan Kementerian Komunikasi Informatika (Kominfo).
Farah tergolong sebagai anggota DPR RI termuda dengan usia 24 tahun. Farah lahir di Semarang, 2 Januari 1996 dari pasangan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran dan Ina Adiati.
Riwayat pendidikannya pun tak kalah memukau. Dia mendapatkan Diploma dari University Foundation, David Game College, London pada 2013-2016. Kemudian pada 2013-2016, mengemban S1 di Royal holloway University Of London. Lalu pada 2016-2017, mengemban S2 di Royal holloway University Of London.
Farah mendapatkan tiga penghargaan di 2011 dan 2012, di antaranya Best Student Award & English Award dari Concord College di tahun 2011, Certification Of Involvement dari Habitat For Humanity Indonesia di tahun 2011, dan Principal's Certification of Recognition dari Sinarmas World Acedemy Jakarta pada 2012.
Farah memang bukan berasal dari keluarga politisi maupun kepala daerah, melainkan keluarga polisi. Sang ayah, sebelumnya berpangkat Direktur Tindak Pidana Tertentu Badan Reserse Kriminal Polri sebelum menjadi Kapolda Metro Jaya.
Berdasarkan data LHKPN, Farah memiliki harta kekayaan Rp17,24 miliar. Jumlah tersebut terdiri dari aset tanah dan bangunan Rp15,4 miliar (Rp15.429.225.000), sebuah alat transportasi senilai Rp950 juta serta harta kas dan setara kas Rp857 juta (Rp857.257.028).
Jumlah harta kekayaan Farah ternyata lebih besar dibanding ayahnya, Fadil Imran. Total kekayaan Kapolda Metro Jaya Irjen itu mencapai Rp4,2 miliar (Rp4.250.777.533). Fadil tercatat memiliki dua bidang tanah yang tersebar di Lampung dan Bekasi dengan nilai total Rp2,4 miliar (Rp2.456.000.000).
Fadil juga memiliki alat transportasi dan mesin berupa 1 buah Toyota Kijang Innova senilai Rp300 juta. Fadil juga memiliki kas dan setara kas sejumlah Rp1,4 miliar (Rp1.494.777.533). Dia tercatat tidak memiliki harta lainnya, surat berharga, dan utang.