Ilustrasi nabi (freepik.com/rawpixel.com)
Kemudian dari Sayidah Sarah, Nabi Ibrahim memiliki keturunan Nabi Ishaq As. Lalu, dari Hajar melahirkan anak Nabi Ismail As.
"Saudara sekalian, Nabi Ismail ini lahir duluan. Saat usia 14 tahun, usia Nabi Ibrahim kisaran 120 tahun, dan Sayidah Sarah itu kisaran 90 tahun, maka lahirlah Ishaq. Jadi kisahnya menarik," ujar dia.
Adi Hidayat menjelaskan Ishaq dalam bahasa Arab itu artinya tertawa bahagia. Dijelaskan dalam surah ke-11 (Hud) Al Quran ayat 71, bahwa saat serombongan malaikat akan menghukum umat Nabi Lut, mereka mampir ke kediaman Nabi Ibrahim mengabarkan Sayidah Sarah yang berusia 90 tahun akan mendapat seorang anak yang sangat cerdas. Nabi Luth merupakan keponakan Nabi Ibrahim.
"Maka dalam surah 51 ayat, Sayidah Sarah sambil menepuk kedua pipinya mengatakan, apa iya yang seperti ini masih mungkin punya keturunan? Itu dia sambil berdiri sambi tertawa gembira, seakan takjub," ujar Adi Hidayat.
Sedangkan, dari sayidah Qanturah, Nabi Ibrahim memiliki enam anak bernama Madyan, Zamran, Suraj, Yuqsyan, dan Nasq. Anak yang keenam tidak disebutkan namanya.
"Sebenarnya ada enam, tapi tidak disebutkan namanya. Kita sebutkan sumbernya supaya tidak dikira ngarang-ngarang ya. Kitab Ata'rif Wal'alam karya Syekh Abdul Qasim Assuhaili. Ini bukan saya pertama menyampaikan, bahkan dikutip kitab yang populer Al Bidayah Wannihayah karya Imam Ibnu Katsir," kata dia.
Kemudian, dari Hajun, Nabi Ibrahim memiliki keturunan Kisan, Suraj, Amim (Umaim), Luthan, dan Nafis.
"Jadi kurang lebih ada 13 keturunan Nabi Ibrahim As dari istri-istri beliau. Dan dahysatnya keturunan ini dari Qanturah dari hasil penelitian, dugaan kuat ada keturunan Melayu, Jawa khususnya. Yang disebunya bangsa Jawi. Jawi itu dulu cakupannya luas, bukan hanya Jawa," ujar Adi Hidayat.