Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Natasha Vinski menjadi CEO Aero Queen, perusahaan penyewaan dan penjualan pesawat terbang dan helikopter di Singapura. Foto oleh Kevin Handoko/Rappler
Natasha Vinski menjadi CEO Aero Queen, perusahaan penyewaan dan penjualan pesawat terbang dan helikopter di Singapura. Foto oleh Kevin Handoko/Rappler

Oleh: Kevin Handoko

JAKARTA, Indonesia — Usianya baru 25 tahun, tapi Natasha Cinta Vinski sudah menjabat sebagai CEO di dua perusahaan dalam industri yang berbeda dan sangat bertolak belakang.

Sebagai seorang dokter kecantikan, Natasha menjabat sebagai CEO Vinski Tower, klinik anti-aging di bilangan Ciputat, Jakarta Selatan. Di samping itu, ia juga menjadi CEO Aero Queen, sebuah perusahaan penyewaan pesawat yang kantor pusatnya berbasis di Singapura.

Natasha mengenyam pendidikan kedokteran di Universitas Kristen Indonesia (UKI) dan lulus dengan IPK tertinggi saat lulus pada 2016. Keinginannya menjadi dokter karena terinspirasi dari sang ibu, dr Debby Vinski, seorang pakar anti-aging di Indonesia.

“Jadi pertama kali saya ingin jadi dokter, karena Mama selalu sibuk,” kata Natasha kepada Rappler di kantornya beberapa waktu lalu.

“Awalnya sedih, kenapa Mama selalu sibuk? Ternyata dia sibuk untuk mengabdi kepada masyarakat.”

Mengedukasi masyarakat tentang anti-aging

 

Sebagai seorang dokter, perempuan kelahiran 12 Januari 1993 ini berniat untuk menginspirasi dan mengedukasi masyarakat bahwa perawatan dan pengobatan anti-aging bukan hanya urusan fisik saja, melainkan bisa mengobati penyakit-penyakit regeneratif lainnya dalam tubuh kita.

“Dulu pernah ada pasien stroke yang sudah berobat ke sana kemari enggak bisa diapa-apain lagi, tapi pas berobat ke sini langsung bisa bergerak, bisa salat. Ada juga down syndrome yang sudah bisa eye contact dengan ibunya,” katanya.

Ia berharap klinik Vinski Regenerative Center yang mengusung tema the empire medical tourism, bisa menjadi pusat anti-aging pertama di Indonesia sehingga masyarakat tidak perlu berobat ke luar negeri untuk menjalani pengobatan dan regenerasi sel. 

Menerbangkan mimpi bersama Aero Queen

Jika sang ibu menginspirasinya menjadi dokter, peran almarhum sang ayah juga tak kalah penting dalam karier Natasha. 

Ia kini melanjutkan salah satu bisnis unit yang jarang disentuh oleh almarhum ayahnya, Ivek Vinski. 

“Ayah saya yang menginspirasi saya menjadi seorang pebisnis,” kata Natasha. “Saya belajar bisnis sejak SMA, saya merasa ini adalah passion saya, khususnya di bidang aeronautika. Sehingga saya membuat Aero Queen dua tahun lalu,” ujarnya.

Aero Queen bergerak di bidang penyewaan dan penjualan helikopter, pesawat, dan juga kapal pesiar.

Perusahaan yang berpusat di Singapura ini banyak melayani penyewa dan pembeli mayoritas dari Asia Tenggara dan juga Monako. Menurut Natasha, kebanyakan pembeli membeli pesawat untuk bisnis, travel, dan juga untuk usaha di bidang pertambangan.

Ia sendiri memiliki impian bahwa Aero Queen ke depannya bisa menjadi penerbangan sipil yang mengantar penumpang dari Indonesia ke negara mana saja.

Usia dan gender tak menjadi halangan

Sebagai seorang perempuan muda, Natasha mengaku, awalnya tidak mudah untuk menjalankan kedua bisnis ini. Ia menegaskan bahwa diperlukannya time management untuk mengurus kedua perusahaan tersebut. 

“Saya belajar time management dari ayah saya, karena dia seorang European, saya belajar banyak dari beliau,” tuturnya.

Ia juga mengatakan, banyak orang pada awalnya yang menganggap remeh dirinya. Usia mudanya, gendernya, kurang pengalaman, hingga profesinya sebagai dokter acapkali menjadi cibiran dari orang-orang. “Kamu kan dokter, ngapain terjun ke bisnis ini?” ujarnya menirukan ucapan orang-orang. 

Dia juga berpesan bahwa diperlukan fokus dalam menjalankan bisnis. Selain itu diperlukan aspek sosial dalam pekerjaan apapun. 

If you give back to your society, semua bisnis dan pekerjaan pasti akan sukses,” katanya. —Rappler.com

Editorial Team