Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Axel Jo Harianja

Jakarta, IDN Times - Chief Executive Officer (CEO) PT Teknologi Rancang Olah Nusantara (TRON), David Santoso mengungkapkan alasannya menciptakan aplikasi online (daring) khusus angkutan kota (angkot). Ia melihat bahwa pasar transportasi daring tidak menjaring ke angkot yang dianggap sebagai moda transportasi umum yang sudah ada sejak lama.

"Kami melihat dalam pelayanan angkutan umum banyak didominasi oleh aplikasi online, tapi belum pernah menyentuh tataran bawah transportasi (angkot) itu sendiri," katanya dalam acara peresmian TRON di Gelanggang Olah Raga (GOR), Patriot, Candrabaga, Bekasi, Jumat (3/5).

1. Mencoba mengangkat aturan transportasi umum yang tergerus akibat kendaraan pribadi dijadikan transportasi daring

IDN Times/Axel Jo Harianja

Menurut David, transportasi daring saat ini kebanyakan diadopsi oleh kendaraan pribadi, baik kendaraan roda dua maupun roda empat. Hal ini membuat aturan moda transportasi umum seperti angkot--yang sudah melalui serangkaian tahapan untuk memperoleh perizinan, tergerus akibat munculnya kendaraan pribadi yang dijadikan sebagai transportasi daring. 

"Kita melihat sekarang izin angkutan itu jadi gak laku. Dengan aplikasi TRON ini kami mencoba mengangkat itu kembali," ujarnya. 

"Kenapa kami pilih Bekasi? karena kami melihat kota Bekasi sendiri punya masalah yang cukup menarik untuk dipecahkan dan punya potensi untuk bisa dipecahkan masalah itu. Kami bergerak dari kota Bekasi sebagai kota satelit di Indonesia, dari 47 juta trip perjalanan 15 persennya itu sebenarnya dari Bekasi," sambungnya.

2. David Optimis TRON dapat bersaing dengan aplikasi transportasi daring lainnya

Editorial Team

Tonton lebih seru di