Mengenang 2 Tahun Peristiwa Gempa, Tsunami dan Likuefaksi di Kota Palu

Jakarta, IDN Times - Dua tahun lalu, tepat pada 28 September 2018, gempa yang disusul tsunami dan likuefaksi membuat Kota Palu di Sulawesi Tengah dan sekitarnya luluh lantak. Ribuan nyawa melayang dan puluhan ribu warga kehilangan tempat tinggal akibat bencana tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, gempa yang terjadi pada pukul 17.02 WITA itu berpusat di 26 kilometer utara Kabupaten Donggala dan 80 kilometer barat laut Kota Palu, dengan kedalaman 10 kilometer. Kekuatan gempa 7,4 Skala Richter (SR).
1. BMKG mencabut peringatan dini tsunami sebelum bencana itu terjadi
Pada hari itu, Kota Palu dan sekitarnya memang sudah diguncang gempa sejak siang hari. Pada pukul 13.59 WITA, gempa berkekuatan 6 SR sudah dirasakan oleh warga sekitar. BMKG pun langsung mengeluarkan peringatan dini bahaya tsunami dengan level Siaga alias punya potensi tinggi tsunami.
Saat itu, BMKG memberikan estimasi akan terjadi gelombang besar dengan ketinggian mulai dari 0,58 meter pada pukul 17.22 WIB. Namun, BMKG melakukan pemutakhiran data dan mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 17.36 WIB, karena tenggat waktu estimasi awal telah terlewati.