ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Di Jerman, Habibie muda pun berhasil menyelesaikan pendidikannya dari Rhein Wesfalen Aachen Technische Hochschule, dengan jurusan Teknik Penerbangan yang spesialisasinya pada konstruksi pesawat.
Dengan kecerdasannya, Habibie muda ketika bersekolah di Jerman mencetuskan rumus untuk menghitung crack progression on random. Rumus ini kemudian disebut dengan Faktor Habibie.
Tak menjadi sembarang rumus, karya Habibie ini diakui lembaga internasional. Seperti, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Luar Angkasa Jerman), The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de I'Air de I'Espace (Prancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat).
Habibie juga memperoleh penghargaan sebagai guru besar di ITB dan penghargaan Edward Warner Award dan Theodore Van Karman Award.