Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Anies Baswedan dan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kediaman Anies. (Dok/Demokrat)

Jakarta, IDN Times — Sosok cawapres pendamping Anies Baswedan makin mengerucut pada dua nama yang beredar ke publik. Dua sosok itu yakni Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Ahmad Heryawan (Aher).

Baik AHY maupun Aher dinilai sama-sama memiliki kemampuan untuk memimpin.

Hal itu terbukti dengan terpilihnya Aher sebagai Gubernur Jawa Barat selama 2 periode pada 2008-2013, dan 2013-2018. Di pihak lain, meski belum pernah memimpin pemerintahan, AHY tak bisa dianggap enteng karena posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Namun, siapa di antara dua sosok ini yang paling mungkin mendampingi Anies Baswedan?

1. Untung-rugi AHY jadi cawapres Anies

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Gubernur Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis (6/5/2021). (IDN Times/Aryodamar)

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai meski AHY belum pernah memimpin pemerintahan, namun bukan berarti dia tak bisa menjadi sosok pemimpin negara.

Jamiluddin menyinggung Anies Baswedan yang sebelumnya menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) lalu berhasil menjadi Gubernur DKI Jakarta mengalahkan petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

“Di Amerika Serikat, kebanyakan yang menjadi presiden juga belum pernah bekerja di pemerintahan. Nyatanya presiden Amerika pada umumnya sukses, hal itu terlihat dengan berhasilnya mereka menjabat presiden dua periode,” kata Jamiluddin saat dihubungi IDN Times, Kamis (27/10/2022).

Selain itu, AHY juga dinilai mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, serta bisa menjalankan tugas dan kewenangannya dengan baik. Hal itu dibuktikan dengan kepemimpinannya di Partai Demokrat.

“Elektabilitas AHY juga cukup tinggi meski masih di bawah Anies, setidaknya dia dapat membantu Anies untuk menambah pundi suara secara signifikan,” ujarnya.

2. Aher dan ganjalan elektabilitas

Editorial Team

Tonton lebih seru di