Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin memimpin rapat Dewan Pertahanan Nasional (DPN) tentang pengamanan dan penertiban pengelolaan komoditas sumber daya alam (SDA), pada Kamis kemarin. Rapat tersebut membahas penataan tata kelola pertambangan timah agar dapat memberikan manfaat lebih besar bagi kemakmuran bangsa sesuai amanat konstitusi.
Sejumlah pejabat terlihat hadir dalam rapat itu, di antaranya Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto, dan Direktur Utama PT Timah Tbk, Restu Widiyantoro.
"Kegiatan rapat diawali dengan paparan Dirut PT Timah Tbk yang menyampaikan kondisi aktual pertambangan timah. Dirut PT Timah menyoroti masih maraknya penambahan ilegal yang menyebabkan produksi perusahaan belum optimal," ujar Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas, Jumat (12/9/2025).
Ia mengatakan, Restu kemudian menyampaikan dua opsi kebijakan untuk meningkatkan produksi timah. Salah satunya dengan menertibkan penambangan ilegal dan langkah penataan lainnya.
Keterlibatan Kemhan yang ikut mengurusi pengelolaan sumber daya alam (SDA) disoroti oleh kelompok masyarakat sipil. Sebab, kewenangan pengelolaan SDA harusnya diurus oleh instansi lain seperti Kementerian ESDM dan bukan Kemhan.