Dua anak penyintas banjir membawa kucing peliharaan, Minggu (7/12/2025). Banjir menerjang Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh sejak Rabu (25/11/2025). (IDN Times/Prayugo Utomo)
Budi lantas menjelaskan, sejumlah rumah sakit yang mulai beroperasi kini terkendala pasokan aliran listrik. Ia menyebut, pasokan listrik sementara melalui genset belum bisa memenuhi kebutuhan rumah sakit. Sebab, batas daya penggunaan genset paling lama hanya tiga hari, sementara akses menuju lokasi rumah sakit masih sangat sulit sehingga harus memanfaatkan helikopter.
"Bagaimana anda bisa membuka rumah sakit tanpa listrik? Dan kami punya 10 lokasi tanpa listrik. Jadi kami harus menggunakan helikopter untuk mengangkut genset, penuh dengan bensin—yang sebenarnya sangat berbahaya untuk dilakukan—dan membawanya naik dan menaruhnya di rumah sakit. Tapi genset itu hanya bertahan tiga hari, karena setelah tiga hari mereka kehabisan bahan bakar. Dan tidak ada cara untuk membawa bahan bakar. Jadi kami harus mengangkut [ke] rumah sakit lagi dan membawa bahan bakar ke rumah sakit ini," ujar Menkes.
Kemudian, Budi mengungkapkan masalah lain yang dialami rumah sakit di daerah bencana Sumatra sekarang ini, kebutuhan air bersih.
"Begitu listrik menyala, kami punya masalah dengan air, karena kami butuh air. Dan itu butuh satu atau dua hari lagi untuk mengoperasikan rumah sakit. Ketika kami mendapat akses air, kami nyalakan lampu, kami sadar bahwa lumpurnya setebal ini. Karena sekarang sudah tidak hujan lagi, jadi lumpurnya mengeras. Jadi kami harus membersihkan semua rumah sakit. Itu butuh tiga atau empat hari lagi," kata Budi.