Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan dua kasus COVID-19 mutasi baru B117 yang masuk ke Indonesia berasal dari Arab Saudi. Namun, berdasarkan informasi yang ia miliki, belum ada data ilmiah yang menyebut mutasi baru virus corona yang kali pertama muncul di Inggris itu, lebih fatal dibandingkan varian sebelumnya.
"Yang disampaikan oleh Pak Wamen betul, tadi kami menemukan dua kasus dari Arab Saudi yang memiliki varian virus baru," ujar Budi ketika diwawancarai oleh stasiun berita CNN TV pada Selasa malam, 2 Maret 2021.
Ia menjelaskan dua kasus mutasi baru virus corona diketahui usai Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) menguatkan upaya pengurutan genome lebih agresif. Semula, dalam setahun hanya 172 pengurutan, sedangkan dua bulan terakhir telah dilakukan 200 pengurutan genome.
Diduga kasus mutasi baru COVID-19 itu terjaring dari ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang datang dari luar negeri dan dinyatakan terpapar COVID-19. Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 pada 28 Desember 2020 hingga 18 Februari 2021, terdapat 1.092 WNI yang dinyatakan positif virus corona, dan sebanyak 354 WNI di antaranya datang dari Arab Saudi. Padahal, sebelum berangkat ke RI sudah membawa surat keterangan negatif COVID-19.
Lalu, apa saran dari Menkes Budi agar mutasi baru virus corona ini tidak menyebar luas di Tanah Air?