Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto tiba memberi keterangan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara. (IDN Times/ Hana Adi Perdana)
Kinerja Menkes Terawan terus disorot oleh publik di Tanah Air saat virus corona mewabah. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 11 Maret 2020 lalu akhirnya menyatakan COVID-19 sebagai penyakit pandemik. Hal itu lantaran jumlah pasien yang terinfeksi setiap harinya melonjak drastis
Namun, sikap pemerintah dalam menghadapi pandemik global ini justru terlihat tergagap-gagap dan tidak siap. Salah satu indikasinya adanya perbedaan sikap antara pemerintah daerah dan pusat dalam menghadapi penyebaran virus corona.
Ada beberapa pasien yang meninggal dan tidak dihitung oleh pemerintah pusat. Salah satu pihak yang dituding oleh publik sehingga korban terus jatuh adalah Menkes Terawan.
Menurut koalisi masyarakat sipil, Presiden Jokowi sudah sepantasnya mencopot Terawan dari posisinya sebagai Menteri Kesehatan. Koalisi ini merupakan gabungan beberapa organisasi antara lain KontraS, YLBHI, WALHI, LBH Masyarakat, Migrant Care hingga Amnesty International.
"Sejak awal Menkes menunjukkan sikap pongah, menganggap enteng, dan anti terhadap sains, yang berakibat memandang rendah persoalan, hingga ujung-ujungnya berakibat pada kehilangan kewaspadaan," ungkap salah satu anggota koalisi, Anis Hidayah melalui keterangan tertulis pada Selasa (17/3/2020).