Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD memimpin rapat koordinasi mitigasi dan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada 2022 di kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kamis (28/7/2022). Rapat koordinasi yang berlangsung selama 2,5 jam digelar secara tertutup.
"Dalam rapat tadi fokus kepada tiga hal, pertama koordinasi, kedua dalam rangka koordinasi itu kita perlu bantuan teknologi. Tadi sudah disepakati seperti adanya water bombing, kemudian heli, mobil, perahu dan beberapa peralatan lainnya. Semua sudah disiapkan kalau (karhutla) terjadi," ungkap Mahfud ketika memberikan keterangan pers di kantor KLHK, Jakarta Pusat pada hari ini.
Ia menambahkan, di dalam rapat tersebut juga sudah diidentifikasi tempat-tempat mana saja yang rawan terjadi karhutla dan waktu kejadian.
"Misalnya nanti pada bulan Agustus-September, kerawanan itu terlihat meninggi, maka kita sudah identifikasi waktu, tempat, peralatan dan personel (yang dibutuhkan)" kata dia.
Di dalam jumpa pers itu, Mahfud turut membanggakan bahwa penanganan karhutla di Tanah Air selama lima tahun terakhir berjalan lebih baik. Hal itu ditandai dengan asap yang ditimbulkan karhutla berkurang.
"Area kebakaran (lahan dan hutan) turun jauh. Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Atas) itu dapat dikatakan tidak ada. Ini tentu kalau dibandingkan misal lima tahun sebelumnya atau sebelum tahun 2015, itu pemerintah bukan main sibuknya," tutur mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.
Lalu, apa langkah yang disiapkan oleh pemerintah bila karhutla pada 2022 terjadi lebih besar?