Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengklaim, pemerintah selama ini sudah dan akan terus membuka pintu dialog untuk mencari solusi konflik di Papua.
Selama ini, kata Mahfud, berbagai kelompok mendatanginya di Jakarta untuk berdialog mengenai isu Papua. Tetapi dia enggan menanggapi aspirasi yang disampaikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Pangdam Papua sudah lebih dulu berdialog. Saya mengundang mereka ke sini, mulai dari kepala adat, akademisi, pimpinan keagamaan, pimpinan organisasi kepemudaan, semuanya ke sini," ujar Mahfud ketika menerima kunjungan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Pangdam Papua di kantornya, Selasa (7/12/2021) dan disiarkan di YouTube.
"Kami akan terus mengutamakan dialog dalam rangka membangun Papua, sehingga tidak terkesan Papua kerap diliputi konflik," sambung dia.
Padahal, menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu, yang menyebabkan konflik di Papua hanya segelintir orang. Pemerintah pun, kata dia, sudah berhasil mengidentifikasi individu yang kerap berbuat onar dan masuk KKB.
"Kami sudah mapping (daerah di Papua). Yang agak 'panas' kan hanya di daerah tertentu saja. Orang-orangnya kan itu-itu saja. Jangan terlalu banyak uang energi ke situ sebenarnya," tutur Mahfud.
Pemaparan Mahfud sesuai dengan strategi baru yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang menerapkan operasi teritorial untuk mengatasi konflik di Papua. Tetapi, apakah cara itu dinilai ampuh untuk meredam konflik di Bumi Cenderawasih?