CEO Softbank Masayoshi Son tengah berbincang dengan Luhut Pandjaitan. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Berdasarkan ketentuan di dalam UU IKN, pendanaan menggunakan APBN dibatasi maksimal 20 persen. Sisanya harus dicari dari sumber pendanaan lain. Salah satunya menggandeng investor, baik dari dalam maupun luar negeri.
Calon investor yang semula sudah siap membenamkan duitnya adalah perusahaan modal ventura asal Jepang, Softbank. Namun, tiba-tiba Softbank memutuskan mundur dari pendanaan proyek IKN.
Padahal, CEO Softbank Masayoshi Son sudah ditunjuk Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai anggota dewan komite pengarah IKN. Selain itu, Menko Luhut pernah menyebut Softbank bakal menggelontorkan dana investasi senilai 100 miliar dolar AS atau setara Rp1.432 triliun.
Dikutip dari laman Bloomberg, 12 Maret 2022, mundurnya Softbank dari pendanaan proyek IKN disampaikan Luhut ketika diwawancarai pada 9 Maret 2022.
"Tidak ada lagi cerita mengenai Masayoshi. Dia sudah keluar (dari pendanaan IKN)," ujar Luhut.
Juru bicara Softbank Group membenarkan pihaknya membatalkan rencana berinvestasi dalam proyek pembangunan IKN Nusantara. Meski demikian, Softbank akan tetap berinvestasi di Indonesia melalui perusahaan-perusahaan di dalam portofolio Vision Fund.
Belakangan, Softbank mengatakan melirik Sumatra Barat untuk dijadikan lokasi berinvestasi. Soal kepastian bidang investasinya, Pemprov Sumbar mengaku masih belum mendapat kabar perihal rencana ini.
Kini, pekerjaan Luhut bertambah berat. Mantan Kepala Staf Presiden (KSP) itu mengandalkan investasi yang diperkirakan bakal dikucurkan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA). Bloomberg melaporkan UEA telah berkomitmen menggelontorkan sekitar 20 miliar dolar AS, untuk mendanai pembangunan tahap awal IKN Nusantara.
Sebelumnya, melalui akun Instagramnya, Luhut memamerkan fotonya bersama putra mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz. Di dalam unggahannya di akun media sosial, Luhut seolah memberi sinyal bahwa Saudi tertarik terlibat dalam proyek IKN Nusantara di Kaltim.
"Saya menceritakan bahwa kami sedang bersiap-siap untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru. Saya juga sampaikan bahwa kami terbuka dengan kerja sama dalam hal energi baru dan terbarukan, hingga kerja sama dalam hal pelestarian lingkungan hidup. Satu ucapan sempat terlempar usai pertemuan itu selesai. Putera Mahkota menyebut bila Indonesia maju, maka Arab Saudi juga maju," tulis Luhut pada 3 Maret 2022.
Ia menyebut, datang ke Saudi atas undangan dari MBS langsung. Saat berada di sana, ia juga bertemu dengan Menteri Investasi Saudi Khalid Al-Falih, dan beberapa CEO perusahaan Saudi untuk membahas realisasi sejumlah rencana investasi di Indonesia.
"Di tengah pertemuan itu, saya sampaikan keinginan saya agar potensi investasi dari pihak Kerajaan Saudi dan peluang investasi Indonesia bisa berjalan beriringan," klaim Luhut.
Namun, Guru Besar dari UIN Syarif Hidayatullah, Azyumardi Azra, tak yakin Saudi bersedia membenamkan investasi untuk proyek seperti IKN Nusantara. Hal itu lantaran keuntungannya baru dirasakan calon investor dalam jangka waktu yang lama.
"Siapa pun yang bakal menjadi investor kan pasti berharap return (keuntungan) cepat. Jadi, kalau dikatakan Softbank mundur (dari proyek IKN) karena mayoritas kepemilikan saham di sana dikuasai oleh pengusaha dari Arab Saudi," ujar Azyumardi kepada media pada 14 Maret 2022.
Menurut Azyumardi, sejak awal Saudi tidak tertarik berinvestasi di proyek semacam IKN Nusantara, meskipun pemerintah dijanjikan bakal berinvestasi di sana.
"Boleh dilihat dari data, investasi Arab Saudi di Indonesia kan sangat sedikit. Mereka kan lebih tertarik untuk menaruh uangnya dalam bentuk saham mayoritas di Citibank, atau misalnya membangun gedung-gedung mercusuar seperti Burj Khalifa atau membeli tim-tim sepak bola di Eropa," katanya.