Menkomdigi Harap Nilai Investasi Apple Lebih Besar Ketimbang Microsoft

Intinya sih...
- Meutya Hafid menilai Apple harus berinvestasi lebih besar daripada sekarang, mengingat nilai investasi Microsoft yang sudah mencapai 1,7 miliar dolar AS.
- Politikus Partai Golkar enggan mengomentari kemungkinan iPhone 16 masuk Indonesia setelah Apple berkomitmen membangun pabrik AirTag di Batam senilai 1 miliar dolar AS.
- Pemerintah sudah menyepakati proposal investasi Apple 1 miliar dolar AS untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu rantai pasok AirTag global dan menyerap 2.000 tenaga kerja.
Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menilai, Apple seharusnya bisa berinvestasi lebih besar daripada kesepakatan sekarang yakni sebesar 1 miliar dolar AS atau Rp16 triliun. Ia pun membandingkannya dengan nilai investasi Microsoft pada akhir tahun lalu di Indonesia.
Harapan ini muncul mengingat kata dia Apple merupakan salah satu perusahaan raksasa di dunia yang memproduksi ponsel hingga laptop.
Adapun, Microsoft sudah berkomitmen investasi sebesar 1,7 miliar dolar AS atau Rp27,6 triliun ke Indonesia. Investasi ini bakal digunakan untuk pelatihan keterampilan kecerdasan buatan atau AI. Hal ini bahkan menjadi rekor investasi terbesar Microsoft sepanjang sejarah 29 tahun hadir di Indonesia.
“Untuk gambaran saja, Microsoft misalnya sudah investasi 1,2 juta dolar AS. Kami juga tentu mengharapkan investasi yang lebih besar dari Apple karena sudah ada investasi dari yang lainnya yang juga besar, sementara Apple kan kita tahu juga perusahaan raksasa,” ujar Meutya di Kemkomdigi, Jakarta, Kamis (9/1/2025).
1. Enggan komentari apakah iPhone 16 masuk di Indonesia
Politikus Partai Golkar itu enggan mengomentari kemungkinan iPhone 16 masuk Indonesia setelah Apple berkomitmen membangun pabrik AirTag di Batam senilai 1 miliar dolar AS.
Meutya menyerahkan sepenuhnya kebijakan ini kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin), meskipun Komdigi menjadi salah satu kementerian yang mengeluarkan kebijakan ini.
“Artinya, berapa nilai dari sisi investasi itu yang menghitunga dari Kementerian Investasi dan Kementerian Perindustrian,” ujar Meutya.
2. Pabrik Apple di Batam bakal penuhi 65 persen kebutuhan AirTag
Diketahui, pemerintah sudah menyepakati proposal investasi Apple 1 miliar dolar AS atau Rp16 triliun untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu rantai pasok AirTag global.
Menteri Investasi Rosan Roeslani menyampaikan, hasil pertemuan dengan perwakilan petinggi Apple menunjukkan perusahaan asal Amerika itu telah menyampaikan komitmennya untuk penyediaan vendor AirTag.
Rosan berharap, pabrik AirTag ditargetkan akan selesai pada 2026. Kemudian, investasi ini diprokyesikan akan menyerap 2.000 tenaga kerja.
“Komitmen tahap pertama vendor AirTag itu US$ 1 miliar. Diharapkan bisa memenuhi 65 persen kebutuhan AirTag global. Semoga mulai produksi pada 2026,” kata Rosan.
3. BP Batam sambut baik rencana investasi Apple
Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol Badan Pengusahaan (BP) Batam, Ariastuty Sirait turut mendengar rencana investasi Apple tersebut.
"Kami sudah mendengar beberapa isu negosiasi terkait rencana investasi ini di Batam, namun sampai saat ini BP Batam belum ada direct inquiry dari Apple ataupun subkonnya walaupun BP Batam telah berkomunikasi dengan Kementerian yang menangani hal tersebut," kata Ariastuty melalui pesan singkatnya, Rabu (8/1/2025).
Ariastuty menilai, setelah tercapaikan kesepakatan rencana investasi tersebut, dimungkinkan saat ini masih ada pembahasan lebih lanjut yang dilakukan antara pihak perusahaan dengan kementerian terkait.
"Pada prinsipnya BP Batam menyambut baik dan siap menindaklanjuti rencana investasi tersebut apabila sudah ada informasi langsung kepada BP Batam," kata dia.