Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Menkomdigi Meutya Hafid
Menkomdigi Meutya Hafid, dalam acara Indonesia Summit 2025. (IDN Times/Arfi Nurzeera)

Jakarta, IDN Times - Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengungkapkan 43,7 persen Gen Z di Indonesia telah memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Menurut Meutya, anak muda di Indonesia cukup cepat mengadopsi AI.

"(Sebanyak) 43,7 persen Gen Z juga kita pahami telah memanfaatkan layanan berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence," ujar Meutya dalam Indonesia Summit 2025 di Tribrata, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025).

Meutya mengungkapkan ada beberapa negara yang sangat hati-hati terhadap AI, namun ada juga yang membuka seluas-luasnya perkembangan kecerdasan buatan. Hal itu berbeda dengan Indonesia.

"Di Indonesia seperti biasa kita mencoba mencari jalan tengah dalam berbagai macam solusi bangsa termasuk dalam menerima masuknya artificial intelligence," ujarnya.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan pemerintah tak membendung masuknya artificial intelligence. Namun, ia juga melihat kesiapa masyarakat, khususnya anak-anak dalam menghadapi AI.

"Jarena inovasi memang tidak bisa dibendung, namun di saat yang bersamaan bagaimana agar rate atau kecepatan masuknya teknologi kecerdasan Artificial ini juga melihat kesiapan-kesiapan khususnya kepada anak-anak muda kita," ujarnya.

Indonesia Summit 2025, khususnya sesi Visionary Leaders, merupakan sebuah konferensi independen yang diselenggarakan IDN Times untuk dan melibatkan Generasi Millennial dan Gen Z di Tanah Air.

Indonesia Summit 2025 mengusung tema "Thriving Beyond Turbulence, Celebrating 80's Years Independence", bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh Nusantara.

Editorial Team