Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia meminta agar pembangunan pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina segera dihentikan. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi ketika berbicara di forum pertemuan informal dengan format Arria Formula dengan tema “Pemukiman dan Pemukiman Ilegal Israel: Inti dari Pendudukan, Krisis Perlindungan, dan Penghalang Perdamaian." Menurut Retno, pembangunan pemukiman ilegal menjadi batu sandungan bagi kedua negara untuk bisa berdiri berdampingan secara damai.
Data yang dipaparkan oleh Menlu Retno menunjukkan perkembangan pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina terus meningkat dari tahun ke tahun.
"Pada tahun 1993 pemukiman ilegal ada di angka110 ribu. Sedangkan di tahun 2017, semakin meningkat menjadi 620 ribu. Ini menunjukkan terus bertambahnya pemukiman ilegal Israel merupakan penghalang besar bagi tercapainya perdamaian antara Israel dengan Palestina," kata Retno yang dikutip dari keterangan tertulis Kemenlu pada Jumat (10/5).
Retno memimpin pertemuan di forum informal itu karena Indonesia selama bulan Mei mendapat giliran menjadi Presiden Dewan Keamanan. Pertemuan informal itu digelar di Markas Besar PBB, New York pada Kamis (9/5) dan diselenggarakan Indonesia bersama dengan Kuwait dan Afrika Selatan.
Lalu, apa usulan yang disampaikan oleh Pemerintah Indonesia agar bisa tercipta perdamaian di kawasan Israel-Palestina?