Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Gedung Pelayanan Publik Satu Atap di Abu Dhabi dan Jeddah) Kementerian Luar Negeri

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Senin (4/3) meluncurkan gedung pelayanan publik satu atap di dua negara yakni di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi. Gedung itu terletak di Abu Dhabi dan Jeddah, yang menjadi konsentrasi berkumpulnya WNI. 

"Kedua gedung itu adalah pelayanan publik satu atap pertama milik Indonesia di wilayah Timur Tengah," kata juru bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir melalui keterangan tertulis pada Senin kemarin. 

Dengan adanya gedung tersebut, kata Arrmanatha, diharapkan seluruh pelayanan dan publik bagi WNI dan orang asing akan dilayani di satu gedung. Hal tersebut bisa memangkas ribetnya birokrasi. 

Lalu, apa mimpi Retno dengan keberadaan layanan satu atap itu? 

1. Gedung pelayanan publik satu atap melayani tiga fungsi terkait WNI

(Monumen peresmian gedung pelayanan satu atap yang ditanda tangani Menlu Retno Marsudi) Kementerian Luar Negeri

Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri, gedung pelayanan publik satu atap itu nantinya akan menangani tiga fungsi utama yang menyangkut WNI yakni pelayanan kekonsuleran, pelayanan ketenagakerjaan, pelayanan keimigrasian dan pelayanan perlindungan WNI. 

"Semula, aktivitas itu dilayani di gedung dan sistem pelayanan terpisah," ujar juru bicara Kemenlu, Arrmanatha Nasir kemarin. 

2. Pelayanan publik yang mudah menjadi mimpi Menlu Retno Marsudi

IDN Times / Aan Pranata

Menurut Menlu Retno, ia sudah lama bermimpi ingin memberikan pelayanan publik yang mudah, cepat, dan nyaman di Kementerian Luar Negeri serta perwakilan Indonesia di luar Tanah Air. 

"Alhamdulilah secara bertahap sejak 2018, perwakilan-perwakilan Indonesia sudah mulai menerapkan konsep pelayanan satu atap tersebut. Ini merupakan mimpi yang terus dikejar," kata Menlu perempuan pertama di Indonesia itu. 

3. Indonesia sudah punya data centre di KBRI Seoul

(Menlu Retno Marsudi tengah meninjau fasilitas data centre di KBRI Seoul pada 2018 lalu) www.kemlu.go.id

Sebelumnya, Indonesia sudah memiliki data centre mengenai WNI di KBRI Seoul. Fasilitas itu diresmikan oleh Menlu Retno pada Juli 2018 lalu. Seoul data centre merupakan mirror site data center yang terhubung dengan data center di Jakarta untuk memberikan kemudahan dan kelancaran akses sistem informasi/aplikasi layanan publik khususnya untuk pelayanan dan perlindungan WNI di luar negeri. Data akan disinkronisasikan secara real time antara Seoul Data Center dan Data Center di Pusat/Jakarta.

Retno menegaskan perlindungan WNI di luar negeri merupakan salah satu prioritas di era kepemimpinan Presiden Jokowi. 

"Dari waktu ke waktu, inovasi teknologi perlindungan selalu diupayakan, misalnya dengan WA Center ini”, kata Retno ketika mengunjungi KBRI Seoul pada tahun lalu. 

Sistem yang sama juga sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi pada Oktober 2018 lalu. Dengan adanya data centre tersebut semakin memudahkan pelayanan satu atap. 

Sebelum di Abu Dhabi dan Jeddah, sejumlah Perwakilan RI lainnya telah menerapkan konsep pelayanan satu atap antara lain di Konsulat RI Tawau, Malaysia, dan Konsulat Jenderal RI Chicago, Amerika Serikat.

Editorial Team