Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memberikan klarifikasi soal tudingan 'memaksa' pemuda tuna rungu untuk berbicara, saat peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021.
Risma menegaskan tidak ada niat memaksa pemuda itu. Dia melakukan hal tersebut karena yakin setiap kekurangan pasti ada kelebihan. Selain itu, untuk mengetahui apakah seseorang merupakan tuna rungu atau tuna wicara.
"Saya pengen tahu apakah alat yang saya bantu bisa berfungsi maksimal. Saya juga kan pengen tahu. Selain itu, apakah sebetulnya dia memang hanya tuna rungu atau tuna wicara, atau dua-duanya. Nah, itu cara mengetesnya begitu, melatih dia untuk bicara," ujar Risma usai acara peringatan HDI, Kamis (2/12/2021) malam.