Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memimpin sidang ke-29 Socio Cultural Community (ASCC) di Nusa Dua Bali. Pada ASCC 2023, Menteri Bidang Sosial dan Kebudayaan ASEAN akan mendeklarasikan empat dokumen untuk dibawa pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, NTT. (Amir Faisol/IDN Times)
Muhadjir mengatakan empat dokumen itu terkait one health inisiative, jejaring desa ASEAN, perlindungan pekerja migran dalam situasi krisis, dan pekerja migran, khususnya nelayan migran.
"Empat dokumen komitmen ini sebagai upaya memajukan ASEAN yang inklusif," tutur dia.
Muhadjir mengatakan keempat dokumen itu akan diserahkan langsung kepada Presiden Joko “Jokowi” Widodo, yang tahun ini memimpin sebagai keketuaan KTT ASEAN.
Lebih lanjut, Muhadjir menjelaskan, Menteri Sosial dan Budaya sepakat untuk membangun satu platform bersama di bidang kesehatan di ASEAN.
“Ini belajar dari pandemik COVID-19. Saling tukar pengalaman, dan Indonesia salah satu yang dianggap berhasil menangani COVID-19,” katanya.
Kedua, para menteri juga menyepakati tentang perlindungan pekerja migran dan keluarganya. Menurut Muhadjir isu ini penting, mengingat banyaknya pekerja migran Indonesia yang sedang mengadu nasib di negara tetangga.
“Nanti akan ditangani secara lebih terorganisir dan dalam regional,” ujar dia.
Ketiga, perlindungan bagi migran nelayan baik nelayan Vietnam yang masuk ke Malaysia, termasuk juga nelayan migran Indonesia di negara tetangga.
“Nanti akan dibicarakan jadi tema, atau kesepakatan yang nanti kita usulkan di tingkat KTT ASEAN,” ucap Muhadjir.
Terakhir, dokumen yang keempat adalah satu jejaring desa. Para menteri sepakat membangun jejaring desa di ASEAN. Dokumen ini tidak hanya diberlakukan di Indonesia, tapi juga di negara-negara ASEAN.
“Jadi kalau kita punya istilah one village one product, nanti itu salah satu pengalaman baik yang sudah kita lakukan,” ucap Muhadjir.