"Kami sering digeruduk. Kalau misal lagi di mal atau di kampus, kami sering diusir tanpa penjelasan. Dikiranya mistis atau syiriklah.”
Jakarta, IDN Times - Dedy Darmawan menyapa baik setiap orang yang mencuri pandang kepadanya. Sesekali ia melepas senyum sembari menawarkan mereka untuk duduk. Lelaki yang mengenakan batik hitam lengan pendek itu, berhasil mencuri perhatian banyak orang dengan jejeran kartu tarot di hadapannya. Rasa-rasanya banyak orang penasaran dengan kartu asal Italia itu.
“Ayo mas duduk dulu kalau mau tanya-tanya,” kata Dedy kepada IDN Times ketika menyambangi gerainya. Lelaki 43 tahun itu merupakan peserta Perpusnas Expo 2019. Dia hadir bersama Komunitas Tarot yang sudah dibentuknya sejak 2010. Tujuannya sederhana, ia ingin memberikan literasi kepada banyak orang mengenai tarot.
"Tarot itu literasi banget, bagaimana kita bisa membaca arti daripada simbol. Ini semua bisa dipelajari, ada teorinya, ada bukunya. Gak ada kaitannya sama sekali dengan mistis. Jadi kalau misal lagi di mal atau di kampus kami diusir tanpa penjelasan, ya paling aku ngelus dada aja. Artinya literasi tarot masih kurang,” keluh dia.