Menyoal Policetube Polri Demi Memoles Citra Positif di Masyarakat

Intinya sih...
Policetube dibangun untuk memproduksi konten positif demi reputasi Polri
Polri seharusnya memaksimalkan platform yang ada daripada menciptakan platform baru
Fokus pada pengembangan konten yang menarik dan edukatif serta perbaikan internal Polri untuk pelayanan maksimal kepada masyarakat
Jakarta, IDN Times - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Divisi Humas Polri meluncurkan Policetube, platform berbagi video seperti YouTube. Tujuannya, mempublikasikan video kepolisian dengan tagline ‘polisi untuk masyarakat’.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho mengatakan, Policetube ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik terhadap Polri.
“Policetube diharapkan dapat menjadi platform digital video share yang mendukung transformasi digital institusi polri dalam rangka publikasi dan diseminasi informasi kinerja polri kepada masyarakat luas,” ujar Sandi lewat keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (29/6/2025).
1. Memproduksi konten positif demi reputasi Polri
Policetube ini dibangun dengan menggandeng pihak swasta, PT Digital Unggul Gemilang. Menurut Sandi, kerja sama ini disebut sebagai ‘quantum leap’ atau lompatan besar dalam memperkuat reputasi institusi.
“Kehadiran policetube ini diharapkan akan mengukir sejarah dan membawa harapan besar bagi pelaksanaan kehumasan di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia,” ujarnya.
Adapun konten yang diproduksi adalah informasi-informasi bakti kepolisian, prestasi kepolisian, serta kinerja kepolisian untuk meningkatkan efek kepercayaan publik serta branding bagi reputasi institusi.
“Diharapkan kolaborasi ini dapat melahirkan berbagai inovasi dan solusi digital yang mampu meningkatkan efektivitas pelayanan publik, serta mendorong transparansi kinerja kepolisian, demi terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat yang lebih optimal,” jelasnya.
2. Polri harunya memaksimalkan platform yang ada
Gebrakan Polri menjelang HUT Bhayangkara ke-79 ini menuai banyak kontra dari sejumlah pihak, salah satunya Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).
Komisioner Kompolnas Gufron Mabruri mengatakan, Polri seharusnya cukup memaksimalkan media sosial yang sudah ada, misalnya YouTube, Instagram, atau TikTok, ketimbang menciptakan platform baru.
“Membuat platform baru menghadapi tantangan yang tak mudah. Kenapa tidak mengefektifkan saja penggunaan platform yang sudah ada untuk menjangkau semua segmen masyarakat, terutama kalangan anak muda,” kata dia kepada IDN Times.
3. Polri harusnya sibuk memperbaiki internal
Oleh karena itu, Polri mestinya tinggal fokus pada pengembangan konten yang menarik dan edukatif untuk menjangkau semua elemen masyarakat.
Terlebih, Polri juga seharusnya sibuk memperbaiki internal Polri untuk memberikan pelayanan yang maksimal untuk masyarakat.
“Bersamaan dengan upaya transparansi dan akuntabilitas di media, polri juga melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap kinerja anggota dalam memberikan pelayanan yang profesional dan terbaik kepada masyarakat. Hal ini penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Polri,” ujarnya.