Jakarta, IDN Times - Memasuki awal 2021, aktivitas gunung aktif Merapi kembali meningkat. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan pada Minggu (3/1/2021) Gunung Merapi mengeluarkan guguran material dengan jarak luncur hingga 1,5 kilometer. Guguran material itu meluncur ke arah Kali Lamat, Magelang, Jawa Tengah.
Kantor berita ANTARA, Minggu (3/1/2021) melaporkan guguran material tercatat keluar pada pukul 05:54 WIB dengan intensitas sedang. Hal itu terlihat di pos pengamatan Gunung Merapi (PGM) Babadan.
Selain guguran material, pos pengamatan pada periode pukul 00:00 - 06:00 WIB, BPPTKG juga mencatat 18 kali gempa guguran di gunung itu dengan amplitudo 4-61 mm dan durasi 16-151 detik, 21 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-8 mm dengan durasi 11-16 detik.
Selain itu, BPPTKG juga mencatat adanya gempat hybrid atau fase dengan mplitudo 3-20 mm dengan durasi 5-9 detik. Ada pula gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 40-75 mm selama 13-32 detik.
"Berdasarkan hasil pengamatan visual, asap kawah tidak teramati keluar dari puncak Gunung Merapi," tutur Kepala BPPTKG, Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya.
Apa imbauan dari BPPTKG bagi warga yang tinggal di sekitar Gunung Merapi agar keselamatan mereka tidak terancam?