Jakarta, IDN Times- Malam itu sekitar pukul 22.00 WIB rombongan yang dipimpin oleh Reno Erdiansyah tiba lebih awal di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut. Pernyataan itu tersirat dari ungkapan Babeh O’ok, penjaga makam Jeruk Purut, kepada tiga rekan lainnya.
“Wooii,” teriak Babeh dari tengah makam bagian Timur Jeruk Purut. Reno dan kawan-kawan segera merapat ke sumber suara dan senter yang sudah diarahkan oleh Babeh. “Tumben lu gini hari udah dateng, biasanya agak maleman lu pada,” ujar Babeh kepada empat orang yang baru saja tiba.
Maksud kedatangan mereka bukan untuk berziarah, melainkan merasakan keseruan berada di tengah makhluk halus penghuni Jeruk Purut. “Iya nih beh, lah babeh udah di mari aja,” jawab salah satu rekan Reno.
Kala itu, bulan pada malam Sabtu (30/3) tampak bersinar terang. Bintang di sekitarnya pun seolah tak mau kalah. Angin sepoi menyisir pohon dan rerumputan makam. “Ya udah, lu sono deket Pohon Kembar. Dibagi dua, dua di sono, dua di sono,” langsung Babeh mengarahkan ke lokasi uji nyali yang pertama.
Ingin tahukan bagaimana serunya uji nyali di Jeruk Purut bersama IDN Times. Yuk simak di bawah ini.