Jakarta, IDN Times - Komjen (Pol) Firli Bahuri seolah mengalami deja vu ketika ia melangkahkan kakinya kembali ke gedung penunjang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (9/12). Pada 6 April 2018 lalu ia juga berada di gedung itu untuk dilantik sebagai Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Ia sempat ditarik oleh Mabes Polri pada Juni lalu di tengah kontroversi pernah melakukan pelanggaran kode etik berat di komisi antirasuah. Namun, ia kembali melenggang pada pagi tadi dengan titel baru Ketua KPK terpilih periode 2019-2023.
Mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) itu ikut duduk di depan bersama pimpinan terpilih lainnya termasuk Lili Pintauli Siregar. Firli dan Lili merupakan tamu peringatan puncak hari antikorupsi yang digelar di komisi antirasuah.
Acara itu turut dihadiri oleh para pejabat kementerian, lembaga dan kepala daerah. Firli datang dengan seragam Polri dengan bintang tiga tersemat di kedua pundaknya. Ia terlihat begitu akrab dan luwes menyapa para kepala daerah yang menghampirinya.
"Ayo, Pak Gubernur Papua, nanti acara diskusi gak dimulai-mulai nih tanpa bapak," ujar Firli melempar canda kepada Lukas Enembe, Gubernur Papua pada pagi tadi.
Sebagai pimpinan KPK terpilih yang akan dilantik pada (21/12), Firli sempat duduk mengikuti diskusi dengan tema "KPK Mendengar." Namun, ia enggan dimintai komentarnya oleh media. Di saat yang bersamaan, Firli mengedarkan keterangan tertulis berisi harapannya di hari antikorupsi sedunia.
Ia menginginkan agar hari antikorupsi sedunia tidak perlu lagi diperingati tahun depan. Lho mengapa?