Indonesia menjadi tuan rumah perayaan Hari Kebebasan Pers Dunia 2017. Pada perayaan yang digelar 1-4 Mei 2017 ini, panitia memilih tajuk "Critical Minds for Critical Times: Media's Role in Advancing Peaceful, Just and Inclusive Societies" atau "Pikiran Kritis untuk Masa Kritis: Peran Media dalam Memajukan Masyarakat yang Damai, Adil dan Inklusif". Adapun salah satu pembahasan dalam topik tersebut adalah penyebaran berita palsu atau hoax.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang turut hadir di acara tersebut berkata bahwa hoax atau berita palsu telah menjadi masalah di seluruh dunia. "Berita hoax itu tidak hanya menjadi isu nasional, tetapi sudah menjadi isu global. Saya baca berita jubir Kemenlu Rusia mendesak PBB membuat strategi melawan berita palsu," ujar Rudiantara di Jakarta, seperti dikutip dari Antara.
Menurut pengamatan Rudiantara, hoax lebih banyak muncul di media sosial. "Bagi mereka yang penting kecepatan, akurasi bukan nomor satu," ujarnya. Terlebih lagi dengan semakin banyaknya pengguna ponsel pintar dan terjangkaunya paket internet, maka siapapun bisa menjadi pembuat dan penyebar berita palsu itu.