Jakarta, IDN Times - Indonesia Corruption Watch (ICW) memaparkan hasil temuannya mengenai aktor di balik peredaran dan promosi obat Ivermectin sebagai terapi, untuk penyembuhan COVID-19. Salah satu temuan pentingnya yakni ada nama Moeldoko dan politikus PDI Perjuangan yang terkait dengan PT Harsen Laboratories, perusahaan farmasi yang memproduksi Ivermectin bermerek IvermaX12.
PT Harsen Laboratories saat ini menjadi sorotan lantaran diduga melakukan lobi-lobi ke lingkar Istana, agar mendistribusikan Ivermectin sebagai obat terapi COVID-19.
Dalam diskusi virtual Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko tak menampik ia pernah menemui petinggi PT Harsen Laboratories. Berdasarkan keterangan seorang pejabat yang dikutip Majalah Tempo edisi 3 Juli 2021, dalam pertemuan tersebut, Moeldoko meminta agar Ivermectin dilakukan uji klinis dan dibagikan kepada masyarakat.
Moeldoko mengaku tak ingat kapan pernah menemui petinggi PT Harsen. Tetapi, ia yakin obat yang semula digunakan untuk penyembuhan bagi infeksi cacing dapat mengobati COVID-19.
"Saya berkali-kali mengonsumsi Ivermectin, sehat-sehat saja," ujar Moeldoko yang juga ikut dalam diskusi virtual tersebut.
Tetapi, belakangan gudang obat milik PT Harsen Laboratories yang berlokasi di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur itu, disidak petugas Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 29 Juni 2021.
Direktur Marketing PT Harsen Laboratories, Riyo Kristiono Utomo mengaku sempat mempertanyakan sejumlah dokumen pengiriman obat dan distribusi pengiriman Ivermax kepada para pegawai di kantor.
"Mereka (petugas BPOM) memblokir obat Ivermectin keluar dari pabrik PT Harsen Laboratories. Berhari-hari mereka nongkrong memeriksa semua faktur di pabrik. Sepertinya mereka tidak menginginkan obat ini beredar dan dipakai untuk melawan COVID-19," kata Riyo dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times pada 2 Juli 2021.
Ketika dihubungi IDN Times, Riyo mengaku PT Harsen sempat menemui BPOM dan meminta agar Ivermectin diberikan izin edar sebagai terapi COVID-19. Tapi, ditolak BPOM lantaran efeknya masih dilakukan uji klinis.
ICW belakangan menemukan fakta, Riyo merupakan putra anggota DPR Komisi VII dari Fraksi PDI Perjuangan, Ribka Tjiptaning.
Bagaimana jejaring dan lobi-lobi yang dilakukan PT Harsen agar Ivermectin buatan mereka bisa dikonsumsi luas oleh publik? Berikut temuan ICW: