Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengaku heran karena Pondok Pesantren Al Zaytun di Indramayu selalu menjadi viral jelang pemilu, termasuk menjelang pemilu 2024. Terbaru ponpes yang sudah berdiri sejak 1999 lalu itu turut menerima donasi dari partai politik.
Informasi itu sempat disampaikan oleh mantan anggota Negara Islam Indonesia (NII), Al Chaidar. Ia mengatakan, ada dua parpol yang memberikan donasi dalam jumlah besar kepada Ponpes Al Zaytun menjelang pemilu. Sebagai imbal baliknya, jemaah di Al Zaytun akan dikerahkan untuk menggunakan hak suaranya dan memilih parpol tersebut.
Namun, menurut Moeldoko pemberian donasi kepada ponpes bukan hal yang keliru. Sebab, Al Zaytun sebagai ponpes diakui keberadaannya oleh pemerintah.
"Jadi, urusan boleh atau tidak (Ponpes Al Zaytun) terima donasi, saya pikir karena Al Zaytun merupakan bagian dari entitas di NKRI ya bisa saja. Siapapun bisa. Tapi, harapan saya agar isu ini tidak boleh dipolitisasi," ungkap Moeldoko di Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2023).
Ia pun melarang melakukan aktivitas politik di pondok pesantren.
"Tapi, kalau hak-hak perorangannya, hak politik, silakan. Tapi, jangan dipolitisasi. Al Zaytun itu tiap menjelang pemilu selalu ribut aja. Apa sih ini?" katanya lagi.
Salah satu parpol yang disebut memberikan donasi di masa itu adalah Partai Demokrat. Namun, Moeldoko ogah memberikan respons sola hal itu.
"Itu takone dhewe (tanya sendiri ke Demokrat)," tutur dia.