Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Presiden (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko membenarkan bahwa Ari Supit pernah menjadi bagian dari KSP. Ia menjadi pembantu asisten di bawah salah satu staf khusus Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Klarifikasi itu disampaikan oleh Moeldoko usai beredarnya unggahan di media sosial yang menunjukkan nomor kontak Ari berada dalam sebuah grup WhatsApp. Di grup itulah kabar beredar tentang keberadaan Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando sedang berada di DPR pada 11 April 2022 lalu.
Diduga akibat informasi yang beredar melalui grup WhatsApp itu, massa kemudian ikut mengeroyok Ade di tengah aksi unjuk rasa mahasiswa.
Meski demikian, menurut Moeldoko, Ari Supit sudah tak lagi bekerja di posisi itu sejak 2019 lalu
"Jadi, nama tersebut sudah tidak tercatat menjadi staf di KSP maupun staf khusus Presiden RI," ungkap Moeldoko kepada media melalui keterangan tertulis pada Selasa, 12 April 2022 lalu.
Dalam aksi unjuk rasa itu, Ade tidak hanya dikeroyok, ia juga ditelanjangi oleh massa. Hingga kini belum diketahui apa motif dari massa hingga mengeroyok Ade. Ade sendiri berada di gedung DPR bukan untuk ikut berunjuk rasa. Ia mengaku ingin memberikan semangat dan dukungan bagi mahasiswa yang menolak perpanjangan masa jabatan presiden hingga tiga periode.
Ia juga sedang membuat konten untuk program bagi organisasi Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) dari aksi unjuk rasa 11 April. Lalu, apa komentar Moeldoko soal pengeroyokan Ade yang menyebabkan ia kini dirawat di rumah sakit?